Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Israel Lanjutkan Pembangunan Permukiman Yahudi di Tepi Barat, AS Khawatir

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kantor Kepresidenan AS alias Gedung Putih mengeluarkan keprihatinannya terhadap Israel ihwal pembangunan permukiman Yahudi yang terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki.

“Kami sangat menentang perluasan pemukiman, yang sama sekali tidak konsisten dengan upaya menurunkan ketegangan dan untuk memastikan ketenangan. Dan itu merusak prospek solusi dua negara,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.

Sikap yang diumumkan Gedung Putih tersebut bertolak belakang dengan pemerintahan presiden AS sebelumnya, Donald Trump, yang getol mendukung Israel.

Di era Trump, AS sangat mendukung pemukiman Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

“Negeri Paman Sam” bahkan mengirim mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo meninjau salah satu permukiman.

Namun kini, kebijakan tersebut berubah.

Pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Joe Biden berulang kali memperingatkan Israel untuk menghentikan pembangunannya di tanah di wilayah Palestina yang diduduki.

“Kami sangat prihatin dengan rencana pemerintah Israel untuk melanjutkan pembangunan ribuan unit pemukiman,” kata Price kepada wartawan sebagaimana dilansir DW, Selasa (26/10/2021).

Pernyataan itu muncul setelah tender untuk sekitar 1.300 unit rumah di Tepi Barat diterbitkan pada Minggu (24/10/2021).

Menteri Perumahan Israel Zeev Elkin menyebut, pembangunan berkelanjutan adalah hal penting bagi visi Zionis untuk memperkuat kehadiran Yahudi di Tepi Barat.

Di sisi lain, menurut hukum internasional, ada sekitar 475.000 orang Yahudi Israel tinggal di permukiman ilegal di Tepi Barat.


Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh juga meminta Washington untuk menetang perluasan pemukiman yang dicanangkan Israel.

Di AS, semakin banyak politikus dari Partai Demokrat yang menentang kebijakan "Negeri Paman Sam" ketika Trump menjadi presiden.

Pada Juni, beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat menulis surat kepada Biden, memintanya untuk mengutuk tindakan yang merusak upaya perdamaian di wilayah tersebut.

Pemerintahan Israel saat ini juga memiliki masalah sendiri untuk ditangani. Pasalnya, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berasal dari spektrum politik paling kanan.

Bersama Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, Bennett lebih menyukai jalan yang lebih sentris dan tidak terlalu ingin mengecewakan AS yang menjadi pendukung mereka selama ini.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/27/132943770/israel-lanjutkan-pembangunan-permukiman-yahudi-di-tepi-barat-as-khawatir

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke