Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Top Afghanistan: Kami Dikhianati Trump, Biden, dan Ghani

Kompas.com - 26/08/2021, 13:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Mantan jenderal bintang tiga yang pernah memimpin pasukan khusus Afghanistan, Sami Sadat, menyatakan bahwa Afghanistan dikhianati para politikus.

Dia mengatakan, mantan Presiden AS Donald Trump, Presiden AS Joe Biden, dan mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani adalah sebagian dari orang-orang yang mengkhianati negaranya dan melemparkan Afghanistan ke cengkeraman Taliban.

Pernyataan tersebut ditulis Sadat dalam opini yang diterbitkan oleh The New York Times pada Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Pentagon Ikut Mencekam Saat Taliban Kuasai Afghanistan

Dia menambahkan, perang yang terjadi di Afghanistan bukanlah konflik lokal, melainkan perang internasional dengan banyaknya militer yang terlibat.

“Kami dikhianati oleh politik dan para presiden,” tulis Sadat.

“Mustahil bagi satu tentara saja, kami, untuk mengambil pekerjaan itu dan berperang. Ini adalah kekalahan militer, tetapi itu berasal dari kegagalan politik,” sambungnya.

Menurut perwira tinggi militer Afghanistan tersebut, jatuhnya Afghanistan sudah terlihat bahkan sebelum Taliban menyerbu Kabul dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Cerita Pegawai Pemerintah Afghanistan, Ditelpon Komandan Taliban dan Diperintah Kembali Kerja

Menurutnya, kejatuhan Afghanistan disebabkan oleh beberapa faktor sebagaimana dilansir The Indpendent.

Sadat menuturkan, pada Februari 2020, pemerintahan Trump mengikat perjanjian dengan Taliban yang berisi penarikan AS tanpa pembagian kekuasaan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Menurut Sadat, perjanjian tersebut memberikan semacam “tanggal kedaluwarsa” bagi kehadiran pasukan AS di Afghanistan.

Sehingga Taliban bisa menunggu lalu bergerak merebut Afghanistan kembali begitu pasukan AS pergi.

Baca juga: Eks Menteri Afghanistan yang Jadi Kurir Pizza Bergelar Ganda S2 Oxford

Setelah itu, pemerintahan Biden melanjutkan rencana penarikan pasukan AS di bawah pemerintahan Trump termasuk penarikan ribuan kontraktor militer untuk mempertahankan pasokan dan teknologi seperti helikopter dan drone.

Padahal, imbuh Sadat, pasokan dan teknologi ini memberi keuntungan bagi tentara Afghanistan atas Taliban.

“Saya sedih melihat Biden dan pejabat Barat menyalahkan tentara Afghanistan tanpa menyebutkan alasan mendasar yang terjadi,” tulis Sadat.

“Perpecahan politik di Kabul dan Washington mencekik tentara dan membatasi kemampuan kami untuk melakukan pekerjaan kami,” imbuh Sadat.

Baca juga: Bayi Afghanistan yang Lahir di Pesawat Evakuasi AS Dinamai Reach, Sesuai Kode Penerbangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com