WARSAWA, KOMPAS.com - Pekerja konstruksi di Polandia utara menemukan kuburan abad ke-18 yang berisi sisa-sisa korban wabah saat melakukan pembangunan apartemen.
Penemuan, yang terjadi di Miko?ajki di Provinsi Warmian-Maurian, mencakup dua kuburan.
Pemakaman abad ke-18 yang disebutkan di atas dipenuhi dengan korban wabah dari wilayah Mazurian, menurut laporan outlet berita Polandia First News. Pemakaman kedua diperkirakan berasal dari abad ke-17 dan ke-19.
Baca juga: Wanita China Kuno “Korbankan Diri” agar Dikubur Bersama Kekasihnya dalam “Kunci Cinta Abadi”
Wakil presiden dan arkeolog Yayasan Dajna Agnieszka Jaremek mengatakan kepada First News bahwa kemungkinan ada dua kuburan karena ada kebutuhan untuk ruang tambahan, menurut catatan sejarah.
“Disebutkan dalam sumber bahwa tidak ada cukup ruang di pemakaman oleh gereja dan itulah sebabnya para korban dimakamkan di jalan menuju Mr?gowo,” kata Jaremek, melansir Daily Mail pada Rabu (25/8/2021).
“Semuanya menunjukkan fakta bahwa kami telah menemukan tempat itu. Banyak kuburan mencakup seluruh keluarga, baik orang dewasa maupun anak-anak.”
Secara total, ada 60 kuburan telah ditemukan, berisi setidaknya kerangka 100 mayat.
Wabah pecah selama Perang Besar Utara (1700-1721), yakni perang Rusia dan sekutunya melawan Swedia untuk Laut Baltik, menurut majalah Smithsonian.
Epidemi menyebar ke seluruh Eropa, mencapai Prusia, Finlandia, Lithuania, dan sejumlah negara lain.
Meskipun puncak wabah terjadi antara 1708 dan 1713, kasus wabah pertama tercatat di Swedia pada 1702, menurut outlet berita Spanyol La Vanguardia.
Mass grave of 18th century plague victims uncovered at site of new apartment build.
— The First News (@the_1st_news) August 18, 2021
To find out more click on the link in the comments below ????#Poland #discovery #remains #Miko?ajki #archeology pic.twitter.com/FqKbDshbxl
Baca juga: Taliban Tembak Mati Puluhan Tentara Afghanistan dan Membuang Mereka ke Kuburan Massal
Pada 1712, wabah itu telah mencapai Hamburg, Jerman, outlet berita menambahkan.
Beberapa ratus ribu orang meninggal karena wabah, dalam beberapa kasus yang membunuh sebanyak 70 persen dari populasi suatu daerah.
Pemakaman tambahan mungkin dilakukan di pemakaman lain sampai awal abad ke-19, kata para pejabat, di mana benda-benda lainnya ditemukan.
“Di antara artefak yang kami temukan adalah elemen piring keramik serta manik-manik kaca biru,” tambah Jaremek.
Jenazah yang ditemukan pada akhirnya akan diuji dan dianalisis, sebelum dimakamkan di kuburan komunal, menurut Joanna Sobolewska, Direktur Departemen Perlindungan Monumen di Olsztyn, kepada First News.
“Masalah tempat pemakaman yang tepat adalah pertanyaan selanjutnya,” jelas Sobolewska.
Baca juga: 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan Lagi di Kanada, di Sekolah Asrama Abad ke-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.