Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gali Lahan untuk Apartemen, Pekerja Temukan Kuburan Massal Korban Wabah Abad Ke-18

Kompas.com - 26/08/2021, 13:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

WARSAWA, KOMPAS.com - Pekerja konstruksi di Polandia utara menemukan kuburan abad ke-18 yang berisi sisa-sisa korban wabah saat melakukan pembangunan apartemen.

Penemuan, yang terjadi di Miko?ajki di Provinsi Warmian-Maurian, mencakup dua kuburan.

Pemakaman abad ke-18 yang disebutkan di atas dipenuhi dengan korban wabah dari wilayah Mazurian, menurut laporan outlet berita Polandia First News. Pemakaman kedua diperkirakan berasal dari abad ke-17 dan ke-19.

Baca juga: Wanita China Kuno “Korbankan Diri” agar Dikubur Bersama Kekasihnya dalam “Kunci Cinta Abadi”

Wakil presiden dan arkeolog Yayasan Dajna Agnieszka Jaremek mengatakan kepada First News bahwa kemungkinan ada dua kuburan karena ada kebutuhan untuk ruang tambahan, menurut catatan sejarah.

“Disebutkan dalam sumber bahwa tidak ada cukup ruang di pemakaman oleh gereja dan itulah sebabnya para korban dimakamkan di jalan menuju Mr?gowo,” kata Jaremek, melansir Daily Mail pada Rabu (25/8/2021).

“Semuanya menunjukkan fakta bahwa kami telah menemukan tempat itu. Banyak kuburan mencakup seluruh keluarga, baik orang dewasa maupun anak-anak.”

Secara total, ada 60 kuburan telah ditemukan, berisi setidaknya kerangka 100 mayat.

Wabah pecah selama Perang Besar Utara (1700-1721), yakni perang Rusia dan sekutunya melawan Swedia untuk Laut Baltik, menurut majalah Smithsonian.

Epidemi menyebar ke seluruh Eropa, mencapai Prusia, Finlandia, Lithuania, dan sejumlah negara lain.

Meskipun puncak wabah terjadi antara 1708 dan 1713, kasus wabah pertama tercatat di Swedia pada 1702, menurut outlet berita Spanyol La Vanguardia.

Baca juga: Taliban Tembak Mati Puluhan Tentara Afghanistan dan Membuang Mereka ke Kuburan Massal

Pada 1712, wabah itu telah mencapai Hamburg, Jerman, outlet berita menambahkan.

Beberapa ratus ribu orang meninggal karena wabah, dalam beberapa kasus yang membunuh sebanyak 70 persen dari populasi suatu daerah.

Pemakaman tambahan mungkin dilakukan di pemakaman lain sampai awal abad ke-19, kata para pejabat, di mana benda-benda lainnya ditemukan.

“Di antara artefak yang kami temukan adalah elemen piring keramik serta manik-manik kaca biru,” tambah Jaremek.

Jenazah yang ditemukan pada akhirnya akan diuji dan dianalisis, sebelum dimakamkan di kuburan komunal, menurut Joanna Sobolewska, Direktur Departemen Perlindungan Monumen di Olsztyn, kepada First News.

“Masalah tempat pemakaman yang tepat adalah pertanyaan selanjutnya,” jelas Sobolewska.

Baca juga: 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan Lagi di Kanada, di Sekolah Asrama Abad ke-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com