Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Insiden Kereta Gantung Italia Menyesal dan Berjanji Berdoa di Kuburan Korban

Kompas.com - 31/05/2021, 22:19 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

ROMA, KOMPAS.com - Pemilik perusahaan kereta gantung Italia yang karyawannya gagal dalam perbaikan dan menyebabkan kematian 14 orang, berjanji segera "berdoa di kuburan" korban setelah dibebaskan dari tahanan.

Luigi Nerini, dilansir Newsweek, pemilik perusahaan kereta gantung, dibebaskan akhir pekan lalu bersama direktur teknisnya, Enrico Perocchio.

Polisi Italia merasa bahwa hakim menemukan kurangnya bukti yang menunjukkan bahwa keduanya bersalah.

Baca juga: Kisah Bocah 5 Tahun Seorang Diri Selamat dari Jatuhnya Kereta Gantung Italia, Semua Keluarganya Tewas

Nerini menyatakan, dirinya masih diselidiki atas dugaan pembunuhan tidak disengaja dan kelalaian.

Manajer layanan kereta gantung Gabriele Tadini, juga masih ditempatkan dalam tahanan rumah.

Sementara itu, Eitan, bocah laki-laki berusia lima tahun yang merupakan satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu, kondisinya mulai membaik.

Ethan mulai makan makanan padat lagi, meski masih dirawat di rumah sakit.

Orang tua, adik laki-laki dan kakek buyut Ethan, semuanya tewas dalam tragedi yang terjadi pada 23 Mei di Piedmont.

Ironisnya, Eitan masih belum tahu tentang kematian mereka.

Baca juga: Lima Warga Israel Tewas dalam Kecelakaan Kereta Gantung di Italia

Insiden jatuhnya kereta gantung ini terjadi pada Minggu (23/5/2021).

Bermula ketika sekelompok orang menaiki kereta gantung Stresa-Mottarone, yang menghubungkan Kota Stresa dengan Gungung Mottarone.

Namun tiba-tiba, kereta gantung itu terjatuh ketika baru saja menyelesaikan perjalanan 20 menit dari Lido di Stresa ke stasiun Mottarone.

Kereta terjatuh dari ketinggian 300 meter ke hutan di bawahnya.

Baca juga: Kereta Gantung Jatuh di Gunung Italia, 8 Orang Tewas dan 2 Luka Parah

Pihak berwenang pun langsung mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi para korban.

Insiden ini pun jadi perhatian nasional. Perdana Menteri Italia Mario Draghi, bahkan sempat menyatakan belasungkawa bagi para korban dan keluarganya.

Draghi mengatakan, dirinya terus memantau perkembangan mengenai korban terluka dari Menteri Pembangunan Infrastruktur dan Mobilitas Italia, Enrico Giovanni.

"Saya merasakan sedih mendalam ketika melihat berita kecelakaan tragis kereta gantung itu. Saya berbelasungkawa atas nama pemerintah bagi keluarga dan korban," kata Draghi dalam pernyataan resminya waktu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com