ROMA, KOMPAS.com - Pemilik perusahaan kereta gantung Italia yang karyawannya gagal dalam perbaikan dan menyebabkan kematian 14 orang, berjanji segera "berdoa di kuburan" korban setelah dibebaskan dari tahanan.
Luigi Nerini, dilansir Newsweek, pemilik perusahaan kereta gantung, dibebaskan akhir pekan lalu bersama direktur teknisnya, Enrico Perocchio.
Polisi Italia merasa bahwa hakim menemukan kurangnya bukti yang menunjukkan bahwa keduanya bersalah.
Nerini menyatakan, dirinya masih diselidiki atas dugaan pembunuhan tidak disengaja dan kelalaian.
Manajer layanan kereta gantung Gabriele Tadini, juga masih ditempatkan dalam tahanan rumah.
Sementara itu, Eitan, bocah laki-laki berusia lima tahun yang merupakan satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu, kondisinya mulai membaik.
Ethan mulai makan makanan padat lagi, meski masih dirawat di rumah sakit.
Orang tua, adik laki-laki dan kakek buyut Ethan, semuanya tewas dalam tragedi yang terjadi pada 23 Mei di Piedmont.
Ironisnya, Eitan masih belum tahu tentang kematian mereka.
Baca juga: Lima Warga Israel Tewas dalam Kecelakaan Kereta Gantung di Italia
Insiden jatuhnya kereta gantung ini terjadi pada Minggu (23/5/2021).
Bermula ketika sekelompok orang menaiki kereta gantung Stresa-Mottarone, yang menghubungkan Kota Stresa dengan Gungung Mottarone.
Namun tiba-tiba, kereta gantung itu terjatuh ketika baru saja menyelesaikan perjalanan 20 menit dari Lido di Stresa ke stasiun Mottarone.
Kereta terjatuh dari ketinggian 300 meter ke hutan di bawahnya.
Baca juga: Kereta Gantung Jatuh di Gunung Italia, 8 Orang Tewas dan 2 Luka Parah
Pihak berwenang pun langsung mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi para korban.
Insiden ini pun jadi perhatian nasional. Perdana Menteri Italia Mario Draghi, bahkan sempat menyatakan belasungkawa bagi para korban dan keluarganya.
Draghi mengatakan, dirinya terus memantau perkembangan mengenai korban terluka dari Menteri Pembangunan Infrastruktur dan Mobilitas Italia, Enrico Giovanni.
"Saya merasakan sedih mendalam ketika melihat berita kecelakaan tragis kereta gantung itu. Saya berbelasungkawa atas nama pemerintah bagi keluarga dan korban," kata Draghi dalam pernyataan resminya waktu itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.