Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Klaim Ada Kecurangan Besar di Pemilu Israel, Tuduh Oposisi Bermuka Dua

Kompas.com - 07/06/2021, 16:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim koalisi Israel yang baru dibentuk dan siap menggulingkannya, merupakan hasil dari "kecurangan pemilu terbesar" dalam sejarah demokrasi Israel.

Pemimpin terlama “Negeri Zionis” itu menyampaikan tuduhan besarnya, tidak lama setelah Kepala Keamanan Domestik Israel mengeluarkan peringatan tentang potensi kekerasan politik di dalam negeri.

Baca juga: Netanyahu Terancam Digulingkan, Israel Keluarkan Peringatan Kekerasan Domestik

"Kami menyaksikan kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah negara ini. Menurut pendapat saya dalam sejarah demokrasi mana pun," kata Netanyahu mengomentari sepak terjang legislator dari partai sayap kanannya, Likud, pada Minggu (6/6/2021) melansir Reuters.

Dia memfokuskan tuduhannya pada janji kampanye yang dilanggar dari Naftali Bennett. Politisi nasionalis yang diusung untuk menggantikan Netanyahu itu sebelumnya berjanji tidak bermitra dengan partai-partai sayap kiri, tengah, dan Arab.

Reuters melaporkan, Naftali Bennett segara menanggapi klaim Netanyahu selang beberapa jam setelah publikasinya.

Dia meminta pemimpin terlama Israel itu untuk tidak meninggalkan "kehancuran" dan menerima bahwa "orang Israel diizinkan menjalankan pemerintahan - bahkan jika Anda (Netanyahu) tidak menjadi pemimpinnya.”

Pada Rabu (2/6/2021), Bennett dan pemimpin oposisi Yair Lapid, mengumumkan bahwa mereka membentuk koalisi pemerintahan, yang terdiri dari faksi-faksi dari seluruh spektrum politik Israel.

Manuver politik itu dilakukan setelah Pemilu Israel yang keempat dalam dua tahun terakhir (23 Maret), menunjukkan hasil yang tidak meyakinkan.

Baca juga: Korea Utara Sebut Israel Jadikan Gaza Rumah Jagal Manusia


Di bawah kesepakatan rotasi bentukan koalisi oposisi, Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri pertama, kemudian diteruskan oleh Lapid.

Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pemungutan suara di parlemen Israel, untuk menyetujui pemerintah baru.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Bennett meminta Yariv Levin, juru bicara parlemen dan loyalis Netanyahu, untuk tidak mencoba mengulur waktu untuk mendorong anggota koalisi baru membelot. dan memintanya harus mengadakan pemungutan suara pada Rabu (9/6/2021).

Tidak ada komentar langsung dari Levin.

"Lepaskan (jabatan). Biarkan negara bergerak maju," kata Bennett, menyampaikan seruan itu kepada Netanyahu, yang telah menjabat sejak 2009.

"Tuan Netanyahu, jangan tinggalkan ‘pembumihangusan’ (kehancuran) terjadi di belakang Anda. Kami semua, seluruh bangsa, ingin mengingat kebaikan yang Anda lakukan selama pelayanan Anda."

Masa jabatan Netanyahu saat ini dirundung oleh proses pengadilan korupsi, di mana ia membantah melakukan kesalahan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com