Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Klaim Ada Kecurangan Besar di Pemilu Israel, Tuduh Oposisi Bermuka Dua

Kompas.com - 07/06/2021, 16:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

Sementara itu, dia telah memenangkan pujian di dalam dan luar negeri, untuk peluncuran cepat vaksinasi Covid-19 Israel.

Baca juga: Israel Tangkap Aktivis Palestina dan Jurnalis di Lahan Sengketa Yerusalem

Ancaman kepada oposisi

Isu pemerintah baru telah melingkupi perebutan politik Israel sejak masa Pemilu Israel dilaksanakan.

Orang-orang yang marah pada rencana aliansi baru telah mengadakan protes di luar rumah politisi oposisi. Kini sistem keamanan di wilayah itu ditingkatkan, setelah adanya ancaman di media sosial.

"Kami, teman-teman saya dan saya di Partai Likud, kami akan dengan keras menentang pembentukan pemerintah penipuan dan penyerahan yang berbahaya ini," kata Netanyahu.

"Dan jika, Tuhan melarang itu didirikan, kami akan menghancurkannya dengan sangat cepat."

Dalam peringatan publik yang jarang terjadi sebelumnya, Kepala Badan Keamanan Internal Israel, Shin Bet, mengatakan pada Sabtu (5/6/2021) bahwa seteru di dunia maya yang semakin ekstrem dapat menyebabkan kekerasan.

Baca juga: Ada Partai Arab Bersatu di Balik Jatuhnya PM Israel Netanyahu

Di sisi lain, Netanyahu (71 tahun), terus mengulangi penilaiannya atas koalisi Lapid-Bennett, sebagai aliansi kiri yang akan membahayakan Israel, sambil mengutuk aksi kekerasan dan hasutan.

Menurutnya, koalisi oposisi Israel yang beragam tidak akan mampu melawan Washington terkait program nuklir Iran, atau menghadapi kelompok militan Hamas Gaza yang berperang dengan Israel selama 11 hari bulan lalu sebelum gencatan senjata yang rapuh mulai berlaku.

Bennett, yang mengepalai partai sayap kanan Yamina dan mengadvokasi pencaplokan bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mengatakan deskripsi Netanyahu tentang koalisi bentukannya sebagai "ekstrem-kiri" adalah suatu "kebohongan lainnya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com