Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Al Jazeera yang Ditahan Tentara Israel Akhirnya Bebas

Kompas.com - 06/06/2021, 17:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Wartawan Al Jazeera Givara Budeiri, akhirnya dibebaskan dari tahanan beberapa jam setelah ditangkap polisi Israel saat meliput demonstrasi di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Dilansir Al Jazeera, polisi Israel sempat menyerang koresponden Yerusalem itu lantas menangkapnya pada Sabtu (5/6/2021).

Peralatan milik juru kamera Al Jazeera Nabil Mazzawi juga dihancurkan.

Baca juga: Menlu AS: Israel Beri Alasan Hancurkan Gedung Kantor Associated Press dan Al Jazeera

Tindakan brutal Israel ini menuai kecaman tajam dari para pendukung kebebasan pers dan pengawas media.

“Mereka datang dari mana-mana, saya tidak tahu mengapa, mereka menendang saya ke dinding,” kata Budeiri pada Al Jazeera, beberapa saat setelah pembebasannya pada Sabtu malam.

"Mereka menendang saya di dalam mobil dengan cara yang sangat buruk, mereka menendang saya dari mana-mana," katanya.

Baca juga: Beri Kami 10 Menit, Detik-detik Menegangkan Sebelum Israel Ledakkan Gedung Al Jazeera

Budeiri, sebelum ditangkap, melaporkan aksi duduk yang menandai peringatan 54 tahun "Naksa", yang berarti "Hari Kemunduran".

Ini adalah sebuah istilah yang digunakan orang Palestina untuk menggambarkan pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza pada tahun 1967.

Sheikh Jarrah juga menjadi tempat demonstrasi selama berminggu-minggu bagi pendukung keluarga Palestina yang diusir para pemukim Yahudi.

Baca juga: Kemarahan Al Jazeera Usai Kantornya Diledakkan Israel di Gaza

Budeiri sendiri sudah bekerja sebagai jurnalis untuk Al Jazeera sejak tahun 2000.

Pria ini mengenakan jaket antipeluru bertanda "pers", ketika ditangkap. Bahkan, Budeiri memegang kartu Kantor Pers Pemerintah Israel (GPO).

Namun, dia mengaku "diperlakukan seperti penjahat" ketika dibawa ke kantor polisi.

Polisi menuduhnya menendang seorang tentara wanita, yang langsung dibantah Budeiri dengan keras.

Budeiri pun dibebaskan dengan syarat tidak pergi ke Sheikh Jarrah selama 15 hari.

Baca juga: Serangan Udara Israel Ledakkan Kantor Media Al Jazeera dan AP di Gaza

Penjabat direktur jenderal Jaringan Media Al Jazeera Dr Mostefa Souag, sangat mengutuk penangkapan tersebut.

“Penargetan sistematis terhadap jurnalis kami merupakan pelanggaran total terhadap semua konvensi internasional. Tindakan kekerasan hari ini oleh pasukan pendudukan Israel terhadap Givara Budeiri dan Nabil Mazzawi sama sekali mengabaikan hak asasi manusia jurnalis," ujar Souag

“Pembungkaman jurnalis dengan meneror mereka telah menjadi kegiatan rutin bagi otoritas Israel seperti yang disaksikan dalam beberapa pekan terakhir di Gaza dan Yerusalem yang diduduki,” tambah Souag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com