Pemimpin terlama “Negeri Zionis” itu menyampaikan tuduhan besarnya, tidak lama setelah Kepala Keamanan Domestik Israel mengeluarkan peringatan tentang potensi kekerasan politik di dalam negeri.
"Kami menyaksikan kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah negara ini. Menurut pendapat saya dalam sejarah demokrasi mana pun," kata Netanyahu mengomentari sepak terjang legislator dari partai sayap kanannya, Likud, pada Minggu (6/6/2021) melansir Reuters.
Dia memfokuskan tuduhannya pada janji kampanye yang dilanggar dari Naftali Bennett. Politisi nasionalis yang diusung untuk menggantikan Netanyahu itu sebelumnya berjanji tidak bermitra dengan partai-partai sayap kiri, tengah, dan Arab.
Reuters melaporkan, Naftali Bennett segara menanggapi klaim Netanyahu selang beberapa jam setelah publikasinya.
Dia meminta pemimpin terlama Israel itu untuk tidak meninggalkan "kehancuran" dan menerima bahwa "orang Israel diizinkan menjalankan pemerintahan - bahkan jika Anda (Netanyahu) tidak menjadi pemimpinnya.”
Pada Rabu (2/6/2021), Bennett dan pemimpin oposisi Yair Lapid, mengumumkan bahwa mereka membentuk koalisi pemerintahan, yang terdiri dari faksi-faksi dari seluruh spektrum politik Israel.
Manuver politik itu dilakukan setelah Pemilu Israel yang keempat dalam dua tahun terakhir (23 Maret), menunjukkan hasil yang tidak meyakinkan.
Di bawah kesepakatan rotasi bentukan koalisi oposisi, Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri pertama, kemudian diteruskan oleh Lapid.
Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pemungutan suara di parlemen Israel, untuk menyetujui pemerintah baru.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Bennett meminta Yariv Levin, juru bicara parlemen dan loyalis Netanyahu, untuk tidak mencoba mengulur waktu untuk mendorong anggota koalisi baru membelot. dan memintanya harus mengadakan pemungutan suara pada Rabu (9/6/2021).
Tidak ada komentar langsung dari Levin.
"Lepaskan (jabatan). Biarkan negara bergerak maju," kata Bennett, menyampaikan seruan itu kepada Netanyahu, yang telah menjabat sejak 2009.
"Tuan Netanyahu, jangan tinggalkan ‘pembumihangusan’ (kehancuran) terjadi di belakang Anda. Kami semua, seluruh bangsa, ingin mengingat kebaikan yang Anda lakukan selama pelayanan Anda."
Masa jabatan Netanyahu saat ini dirundung oleh proses pengadilan korupsi, di mana ia membantah melakukan kesalahan.
Sementara itu, dia telah memenangkan pujian di dalam dan luar negeri, untuk peluncuran cepat vaksinasi Covid-19 Israel.
Ancaman kepada oposisi
Isu pemerintah baru telah melingkupi perebutan politik Israel sejak masa Pemilu Israel dilaksanakan.
Orang-orang yang marah pada rencana aliansi baru telah mengadakan protes di luar rumah politisi oposisi. Kini sistem keamanan di wilayah itu ditingkatkan, setelah adanya ancaman di media sosial.
"Kami, teman-teman saya dan saya di Partai Likud, kami akan dengan keras menentang pembentukan pemerintah penipuan dan penyerahan yang berbahaya ini," kata Netanyahu.
"Dan jika, Tuhan melarang itu didirikan, kami akan menghancurkannya dengan sangat cepat."
Dalam peringatan publik yang jarang terjadi sebelumnya, Kepala Badan Keamanan Internal Israel, Shin Bet, mengatakan pada Sabtu (5/6/2021) bahwa seteru di dunia maya yang semakin ekstrem dapat menyebabkan kekerasan.
Di sisi lain, Netanyahu (71 tahun), terus mengulangi penilaiannya atas koalisi Lapid-Bennett, sebagai aliansi kiri yang akan membahayakan Israel, sambil mengutuk aksi kekerasan dan hasutan.
Menurutnya, koalisi oposisi Israel yang beragam tidak akan mampu melawan Washington terkait program nuklir Iran, atau menghadapi kelompok militan Hamas Gaza yang berperang dengan Israel selama 11 hari bulan lalu sebelum gencatan senjata yang rapuh mulai berlaku.
Bennett, yang mengepalai partai sayap kanan Yamina dan mengadvokasi pencaplokan bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mengatakan deskripsi Netanyahu tentang koalisi bentukannya sebagai "ekstrem-kiri" adalah suatu "kebohongan lainnya."
https://www.kompas.com/global/read/2021/06/07/162448070/netanyahu-klaim-ada-kecurangan-besar-di-pemilu-israel-tuduh-oposisi