Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal Dunia, Presiden Tanzania John Magufuli Pernah Klaim Pepaya Positif Corona dan Tegas Lawan Korupsi

Kompas.com - 18/03/2021, 07:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Presiden Tanzania John Magufuli yang meninggal dalam usia 61 tahun pada Rabu (17/3/2021), pernah membuat sederet kontroversi selama hidupnya.

Gaya kepemimpinannya otoriter, dan sempat tidak percaya Covid-19 bahkan mengklaim pepaya bisa positif virus corona.

Presiden Tanzania berjuluk Bulldozer itu sempat hilang selama berminggu-minggu dan kesehatannya pun dispekulasikan.

Sempat dirumorkan terinfeksi Covid-19, kemarin Wakil Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengonfirmasi bahwa Magufuli meninggal karena penyakit jantung, yang dideritanya selama 10 tahun terakhir.

Baca juga: Presiden Tanzania John Magufuli Meninggal, Sempat Hilang Berminggu-minggu


Beragam kontroversi

Awal Mei tahun lalu, John Magufuli mempertanyakan jumlah kasus Covid-19 di Tanzania, dan meminta investigasi jika ditemukan ada sabotase.

Negara yang berada di kawasan timur Afrika itu melaporkan 480 kasus dan 16 kematian karena virus corona, berdasarkan data pada Rabu (29/4/2020).

Presiden Tanzania John Magufuli mengungkapkan, diam-diam dia melakukan pemeriksaan pada sejumlah varietas binatang, buah-buahan, dan oli kendaraan.

Hasilnya berdasar klaim sang presiden, sebuah pepaya, seekor kambing, dan seekor burung puyuh terinfeksi Covid-19, di mana Magufuli menyebut adanya permainan kotor.

Baca juga: Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase

"Berarti, ada kemungkinan terjadi kesalahan, atau reagen yang diimpor memiliki masalah. Bisa juga, si teknisi teledor," tudingnya seperti dilansir AFP Minggu (3/5/2020).

Magufuli naik menjadi presiden Tanzania berkat ketegasannya memberantas korupsi, tetapi penanganan pandemi Covid-19 membuat kiprah kepemimpinannya tercoreng.

Sebagai pemeluk agama Kristen yang taat, John Magufuli juga mengklaim telah menyelamatkan negara dari Covid-19 dengan berdoa, alih-alih memakai masker wajah. Ia pun menghentikan publikasi jumlah kasus virus corona.

Namun, bulan lalu setelah kasus Covid-19 di Tanzania melonjak, gereja, sekolah, dan lembaga publik lainnya secara terbuka mengeluarkan peringatan tentang penyebaran virus corona.

Baca juga: Presiden Tanzania: Kasus Virus Corona Menurun karena Doa Rakyat

Kemudian wakil presiden pertama semi-otonom Zanzibar, Seif Sharif Hamad, meninggal karena Covid-19.

Di tengah tekanan yang memuncak, pemilik gelar doktor kimia dari Universitas Dar es Salaam dan pernah berkuliah di Universitas Salford Inggris ini akhirnya mengakui Covid-19 itu ada.

Tegas lawan korupsi

Magufuli yang semasa kecilnya menjual susu dan ikan untuk menghidupi keluarga miskinnya, pertama kali terpilih sebagai presiden Tanzania pada 2015, setelah dengan tegas memberantas korupsi dan membuatnya disayang publik.

Halaman:

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com