KOMPAS.com - Kabar mengenai pengakuan tentara Myanmar yang diperintah secara terang-terangan untuk membunuh demonstran menjadi berita terpopuler dari kanal Global.
Masih di Myanmar, sejumlah tentara yang membelot dan memilih untuk bergabung ke dalam gerakan anti-kudeta membeberkan alasannya.
Berikut kami sajikan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Rabu (17/3/2021) hingga Kamis (18/3/2021).
Seorang tentara Myanmar yang dirahasiakan identitasnya pilih membelot dan kabur ke India karena diperintahkan untuk membunuh para demonstran.
AFP menemui sekitar 40 orang, kebanyakan dari mereka merupakan polisi Myanmar, yang bersembunyi di negara bagian Mizoram di timur laut India.
"Militer memberi perintah untuk membunuh orang yang tidak bersalah, yang seperti ibu dan ayah saya sendiri," katanya kepada AFP.
Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Militer Myanmar: Diperintah Terang-terangan Tembak Warga Sipil, Bahkan Bunuh Orangtua Sendiri
Seorang mantan tentara, Shing Ling, ikut memberontak setelah meninggalkan militer Myanmar dan bergabung dengan gerakan demokrasi.
Pria 30 tahun itu mengunggah gambarnya di Facebook pekan lalu, ketika tindakan keras pasukan keamanan Myanmar semakin mematikan bagi pengunjuk rasa.
Kepada AFP, dia membeberkan alasannya meninggalkan seragam militernya dan ikut menggelorakan demokrasi di Myanmar.
Bagaimana pengakuan Shin Ling? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.
Baca juga: Mantan Tentara Myanmar Ungkap Alasan Membelot dan Memilih Bergabung dengan Gerakan Anti-kudeta
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.