Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2021, 05:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kabar mengenai pengakuan tentara Myanmar yang diperintah secara terang-terangan untuk membunuh demonstran menjadi berita terpopuler dari kanal Global.

Masih di Myanmar, sejumlah tentara yang membelot dan memilih untuk bergabung ke dalam gerakan anti-kudeta membeberkan alasannya.

Berikut kami sajikan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Rabu (17/3/2021) hingga Kamis (18/3/2021).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kata Allah Dipakai Umat Kristen, Pemerintah Malaysia Tak Terima | 138 Demonstran Tewas, Myanmar Ditakutkan Perang Saudara

1. Militer Myanmar: Diperintah Terang-terangan Tembak Warga Sipil, Bahkan Bunuh Orangtua Sendiri

Seorang tentara Myanmar yang dirahasiakan identitasnya pilih membelot dan kabur ke India karena diperintahkan untuk membunuh para demonstran.

AFP menemui sekitar 40 orang, kebanyakan dari mereka merupakan polisi Myanmar, yang bersembunyi di negara bagian Mizoram di timur laut India.

"Militer memberi perintah untuk membunuh orang yang tidak bersalah, yang seperti ibu dan ayah saya sendiri," katanya kepada AFP.

Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Militer Myanmar: Diperintah Terang-terangan Tembak Warga Sipil, Bahkan Bunuh Orangtua Sendiri

2. Mantan Tentara Myanmar Ungkap Alasan Membelot dan Memilih Bergabung dengan Gerakan Anti-kudeta

Seorang mantan tentara, Shing Ling, ikut memberontak setelah meninggalkan militer Myanmar dan bergabung dengan gerakan demokrasi.

Pria 30 tahun itu mengunggah gambarnya di Facebook pekan lalu, ketika tindakan keras pasukan keamanan Myanmar semakin mematikan bagi pengunjuk rasa.

Kepada AFP, dia membeberkan alasannya meninggalkan seragam militernya dan ikut menggelorakan demokrasi di Myanmar.

Bagaimana pengakuan Shin Ling? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.

Baca juga: Mantan Tentara Myanmar Ungkap Alasan Membelot dan Memilih Bergabung dengan Gerakan Anti-kudeta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Empat Anggota BTS Akan Memulai Wajib Militer Pertengahan Desember

Empat Anggota BTS Akan Memulai Wajib Militer Pertengahan Desember

Global
Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Global
Rusia Batasi Akses Aborsi dengan Alasan Perubahan Demografi

Rusia Batasi Akses Aborsi dengan Alasan Perubahan Demografi

Global
Remaja Palestina Mengenang Kekerasan di Penjara Israel: Dihina, Ditendang, Diancam

Remaja Palestina Mengenang Kekerasan di Penjara Israel: Dihina, Ditendang, Diancam

Global
Menlu Retno di DK PBB: Saya Tak Paham 'Statement' Macam Apa yang Disampaikan PM Israel

Menlu Retno di DK PBB: Saya Tak Paham "Statement" Macam Apa yang Disampaikan PM Israel

Global
KBRI Singapura Gelar Diskusi Keamanan ASEAN di Bintan

KBRI Singapura Gelar Diskusi Keamanan ASEAN di Bintan

Global
Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Global
Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Global
Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Global
[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

Global
Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Global
Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Global
Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Global
Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com