Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Klaim Covid-19 Hilang Hanya Pakai Doa, Presiden Tanzania Akhirnya Desak Warga Pakai Masker

Kompas.com - 22/02/2021, 20:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

NAIROBI, KOMPAS - Presiden Tanzania akhirnya mengakui negaranya bermasalah dengan virus corona, setelah berbulan-bulan mengaku penyakit itu dikalahkan dengan doa.

Melansir AP pada Minggu (21/2/2021), Presiden populis Tanzania John Magufuli akhirnya mendesak warga negara Afrika Timur itu untuk mengambil tindakan pencegahan Covid-19.

Kini dia meminta warga memakai masker wajah. Tetapi hanya yang dibuat secara lokal di negaranya.

Selama pandemi, Magufuli menyatakan kewaspadaannya terhadap barang-barang buatan luar negeri, termasuk vaksin Covid-19.

Komentar presiden itu muncul beberapa hari setelah negara berpenduduk sekitar 60 juta orang itu berduka atas kematian salah satu politisi paling terkenalnya, wakil presiden wilayah pulau semi-otonom Zanzibar. Partai politiknya sebelumnya mengatakan dia menderita Covid-19.

Baca juga: Presiden Tanzania Minta Rakyatnya Berdoa 3 Hari untuk Hilangkan Wabah Covid-19

Sekretaris utama presiden juga meninggal dalam beberapa hari terakhir, meskipun penyebabnya tidak diungkapkan.

Dalam siaran televisi nasional pada Jumat (19/2/2021), Magufuli berbicara di pemakaman pejabatnya mendesak masyarakat berpartisipasi dalam tiga hari doa. Dengan ujud khusus untuk penyakit "pernapasan" yang tidak spesifik disebut, yang telah menjadi tantangan di negara itu.

Tanzania belum memperbarui jumlah infeksi virus korona sejak April karena presiden bersikeras Covid-19 telah dikalahkan.

Jumlah resmi infeksi virus corona di Tanzania tetap hanya 509. Tetapi penduduk melaporkan bahwa banyak orang menjadi sakit karena kesulitan bernapas. Sementara rumah sakit telah melihat peningkatan pasien untuk "pneumonia."

Baca juga: Dirjen WHO Minta Presiden Tanzania Serius Tangani Covid-19

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga buka suara terkait kondisi mengkhawatirkan yang berkembang di Tanzania.

Tedros meminta pemerintah negara itu untuk mengakui Covid-19, demi kebaikan warganya, negara tetangga, dan dunia. Terlebih sejumlah negara telah melaporkan pengunjung yang datang dari Tanzania dinyatakan positif terpapar virus Covid-19.

Pada Sabtu (20/2/2021), Tedros dalam sebuah pernyataan menyebut situasi Tanzania "sangat memprihatinkan" dan mendesak pemerintah Magufuli mengambil "tindakan tegas." Pihak lain baru-baru ini juga mengungkapkan keprihatinannya, termasuk Amerika Serikat dan gereja Katolik setempat.

Baca juga: Tanzania Dilanda Penyakit Misterius, Pasien Muntah Darah dan Mati dalam Hitungan Jam

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com