NAIROBI, KOMPAS - Presiden Tanzania akhirnya mengakui negaranya bermasalah dengan virus corona, setelah berbulan-bulan mengaku penyakit itu dikalahkan dengan doa.
Melansir AP pada Minggu (21/2/2021), Presiden populis Tanzania John Magufuli akhirnya mendesak warga negara Afrika Timur itu untuk mengambil tindakan pencegahan Covid-19.
Kini dia meminta warga memakai masker wajah. Tetapi hanya yang dibuat secara lokal di negaranya.
Selama pandemi, Magufuli menyatakan kewaspadaannya terhadap barang-barang buatan luar negeri, termasuk vaksin Covid-19.
Komentar presiden itu muncul beberapa hari setelah negara berpenduduk sekitar 60 juta orang itu berduka atas kematian salah satu politisi paling terkenalnya, wakil presiden wilayah pulau semi-otonom Zanzibar. Partai politiknya sebelumnya mengatakan dia menderita Covid-19.
Baca juga: Presiden Tanzania Minta Rakyatnya Berdoa 3 Hari untuk Hilangkan Wabah Covid-19
Sekretaris utama presiden juga meninggal dalam beberapa hari terakhir, meskipun penyebabnya tidak diungkapkan.
Dalam siaran televisi nasional pada Jumat (19/2/2021), Magufuli berbicara di pemakaman pejabatnya mendesak masyarakat berpartisipasi dalam tiga hari doa. Dengan ujud khusus untuk penyakit "pernapasan" yang tidak spesifik disebut, yang telah menjadi tantangan di negara itu.
Tanzania belum memperbarui jumlah infeksi virus korona sejak April karena presiden bersikeras Covid-19 telah dikalahkan.
Jumlah resmi infeksi virus corona di Tanzania tetap hanya 509. Tetapi penduduk melaporkan bahwa banyak orang menjadi sakit karena kesulitan bernapas. Sementara rumah sakit telah melihat peningkatan pasien untuk "pneumonia."
Baca juga: Dirjen WHO Minta Presiden Tanzania Serius Tangani Covid-19
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga buka suara terkait kondisi mengkhawatirkan yang berkembang di Tanzania.
Tedros meminta pemerintah negara itu untuk mengakui Covid-19, demi kebaikan warganya, negara tetangga, dan dunia. Terlebih sejumlah negara telah melaporkan pengunjung yang datang dari Tanzania dinyatakan positif terpapar virus Covid-19.
Pada Sabtu (20/2/2021), Tedros dalam sebuah pernyataan menyebut situasi Tanzania "sangat memprihatinkan" dan mendesak pemerintah Magufuli mengambil "tindakan tegas." Pihak lain baru-baru ini juga mengungkapkan keprihatinannya, termasuk Amerika Serikat dan gereja Katolik setempat.
Baca juga: Tanzania Dilanda Penyakit Misterius, Pasien Muntah Darah dan Mati dalam Hitungan Jam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.