Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Dijadwalkan Kembali Sapa Pendukungnya, Rencana Maju Lagi 2024?

Kompas.com - 22/02/2021, 19:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Mirror

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membuat penampilan publik pertamanya sejak meninggalkan Gedung Putih minggu ini.

Reuters melaporkan Trump berencana berbicara di Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC 2021) di Orlando, Florida, pada 28 Februari tepat hari terakhir pertemuan tersebut.

Dalam penampilan pertamanya setelah berhasil lolos dari pemakzulan kedua, Presiden ke-45 AS itu dijadwalkan akan berbicara tentang “masa depan partai Republik.”

Pertemuan tersebut merupakan konferensi politik yang diadakan setiap tahun dan dihadiri oleh aktivis konservatif dan pejabat terpilih dari seluruh AS.

"Dia akan berbicara tentang masa depan Partai Republik dan gerakan konservatif," ujar Sumber anonim mengutip Mirror.

Baca juga: Terkuak, Trump Pernah Tawari Kim Jong Un Naik Air Force One

Trump, secara luas diharapkan mencalonkan diri lagi pada 2024. Dia telah mengumpulkan dana senilai 31 juta dollar AS (Rp 437,4 miliar) melalui komite aksi politik barunya "Save America", menurut laporan The Telegraph.

Sejumlah politisi beken Republikan yang dianggap sebagai kandidat untuk nominasi presiden partai 2024 juga akan berbicara di CPAC. Diantaranya termasuk Menteri Luar Negeri AS era-Trump, Mike Pompeo, dan Kristi Noem, Gubernur South Dakota.

Dua tokoh terkemuka Partai Republik dari pemerintahan Trump yang tidak ada dalam daftar pembicara CPAC adalah mantan duta besar PBB Nikki Haley, dan mantan Wakil Presiden AS Mike Pence.

Sejak dilarang dari Twitter, Trump menjadi lebih tenang dari biasanya setelah meninggalkan kantor pemerinta dan selamat dari persidangan pemakzulan kedua dengan pembebasan.

Baca juga: Mengenal Kasino Trump, Simbol Kejayaan Masa Lalu yang Dibom 3.000 Dinamit

Empat tahun yang penuh gejolak di Gedung Putih berakhir segera setelah dia dimakzulkan, atas tuduhan menghasut serangan mematikan Januari para pendukungnya di Gedung Capitol AS.

Lima orang tewas dalam kekerasan yang terjadi ketika anggota parlemen berkumpul untuk menyatakan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan November.

Setelah menghabiskan dua bulan mengklaim kekalahannya dalam pemilihan adalah hasil dari penipuan masif, Trump dibebaskan dalam sidang pemakzulan yang diadakan di Senat setelah masa jabatannya berakhir.

Senat mengumpulkan suara 57-43, artinya kurang dari dua pertiga mayoritas yang dibutuhkan untuk sebuah keputusan. Hanya 7 orang Republikan yang sepakat memakzulkan Trump dalam sidang itu.

Baca juga: Pakar AS Sebut Trump Beruntung Selamat dari Covid-19, Ini Alasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com