Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Intelijen AS Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Menyetujui Pembunuhan Khashoggi

Kompas.com - 27/02/2021, 10:50 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat (AS) merilis keterangan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Sabtu (27/2/2021).

Khashoggi dibunuh pada 20 Oktober 2018 saat mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Tubuhnya dimutilasi.

AS mengumumkan sanksi terhadap belasan orang Saudi tetapi tidak memberi sanksi pada pangeran itu sendiri. 

Baca juga: Ini Sanksi AS kepada Arab Saudi dalam Kasus Pembunuhan Khashoggi

Putra Mahkota Mohammed, yang secara efektif adalah penguasa kerajaan, telah menyangkal peran apa pun dalam pembunuhan itu.

"Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi," kata laporan kantor direktur intelijen nasional AS.

Putra mahkota adalah putra Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan dianggap sebagai penguasa kerajaan yang efektif.

Baca juga: AS Akan Rilis Bukti Pangeran MBS Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi

Laporan intelijen mencantumkan tiga alasan untuk meyakini bahwa putra mahkota pasti telah menyetujui operasi tersebut:

1. Kontrolnya atas pengambilan keputusan di kerajaan sejak 2017

2. Keterlibatan langsung dalam operasi salah satu penasihatnya serta anggota dari bagian pelindungnya

3. "Dukungannya untuk menggunakan tindakan kekerasan untuk membungkam para pembangkang di luar negeri"

Diwartakan BBC, laporan itu selanjutnya menyebutkan nama orang-orang yang diduga terlibat, atau bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

Baca juga: Hakim AS Minta Intelijen Ungkap Video Pembunuhan Jamal Khashoggi

 

Menurut Al Arabiya, Pengadilan Arab Saudi pada Desember 2019 menghukum mati 5 orang atas pembunuhan Khashoggi, dan tiga lainnya dijatuhi hukuman total 24 tahun penjara.

Pada 2019, pelapor khusus PBB Agnes Callamard menuduh negara Saudi melakukan "eksekusi yang disengaja dan direncanakan" terhadap Khashoggi dan menolak keputusan pengadilan kerajaan itu.

Baca juga: Laporan Intelijen AS Bisa Ungkap Siapa Pembunuh Jurnalis Jamal Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com