Khashoggi dibunuh pada 20 Oktober 2018 saat mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Tubuhnya dimutilasi.
AS mengumumkan sanksi terhadap belasan orang Saudi tetapi tidak memberi sanksi pada pangeran itu sendiri.
Putra Mahkota Mohammed, yang secara efektif adalah penguasa kerajaan, telah menyangkal peran apa pun dalam pembunuhan itu.
"Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi," kata laporan kantor direktur intelijen nasional AS.
Putra mahkota adalah putra Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan dianggap sebagai penguasa kerajaan yang efektif.
Laporan intelijen mencantumkan tiga alasan untuk meyakini bahwa putra mahkota pasti telah menyetujui operasi tersebut:
1. Kontrolnya atas pengambilan keputusan di kerajaan sejak 2017
2. Keterlibatan langsung dalam operasi salah satu penasihatnya serta anggota dari bagian pelindungnya
3. "Dukungannya untuk menggunakan tindakan kekerasan untuk membungkam para pembangkang di luar negeri"
Diwartakan BBC, laporan itu selanjutnya menyebutkan nama orang-orang yang diduga terlibat, atau bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.
Menurut Al Arabiya, Pengadilan Arab Saudi pada Desember 2019 menghukum mati 5 orang atas pembunuhan Khashoggi, dan tiga lainnya dijatuhi hukuman total 24 tahun penjara.
Pada 2019, pelapor khusus PBB Agnes Callamard menuduh negara Saudi melakukan "eksekusi yang disengaja dan direncanakan" terhadap Khashoggi dan menolak keputusan pengadilan kerajaan itu.
https://www.kompas.com/global/read/2021/02/27/105043470/laporan-intelijen-as-sebut-putra-mahkota-arab-saudi-menyetujui-pembunuhan