Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Taliban Minta Komandan Kelompoknya untuk Kurangi Poligami agar Tidak Diejek Musuh

Kompas.com - 15/01/2021, 12:11 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Pemimpin dari Taliban di Afghanistan telah mengeluarkan dekrit yang mendesak para ketua dan komandan pasukannya untuk tidak 'memiliki banyak istri' atau umumnya dikenal sebagai praktik 'poligami'.

Melansir BBC, Jumat (15/1/2021), seorang Muslim diperkenankan dalam agamanya untuk menikah lebih dari 1 wanita yakni berpoligami dengan maksimal 4 istri.

Namun, praktik itu, menurut sumber anonim dari Taliban, telah menciptakan permintaan dana yang tinggi dari para komandan kelompok untuk biaya pernikahan.

Tradisi yang masih berlaku di banyak suku Pashtun di Afghanistan dan Pakistan adalah memberikan uang kepada keluarga wanita saat melamar.

Baca juga: Militer AS Terang-terangan Salahkan Taliban atas Pembunuhan di Afghanistan

Dekrit itu dikeluarkan di tengah momen politik yang sensitif bagi Taliban dan Afghanistan, ketika kelompok militan itu merundingkan masa depan negara dengan pemerintah Afghanistan.

Sumber anonim mengatakan bahwa pemimpin Taliban prihatin dengan dugaan korupsi yang dilakukan anggotanya untuk menopang biaya rumah tangga yang besar dan banyak.

Diketahui bahwa sebagian besar pemimpin senior Taliban memang memiliki istri lebih dari satu namun keputusan atau dekrit terbaru tidak berlaku bagi mereka yang sudah terlanjur menikah berkali-kali.

Baca juga: Jenderal Paling Senior AS Desak Taliban Kurangi Kekerasan dan Tagih Janji Soal Afghanistan

Apa isi dekrit tersebut?

Dekrit itu terdiri atas 2 halaman yang dikeluarkan atas nama pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Hibatullah.

Dia tidak melarang pernikahan kedua, ketiga dan keempat namun memberikan peringatan bahwa biaya upacara pernikahan dapat mengundang kritik atau cemooh dari lawan-lawan Taliban.

"Jika semua pimpinan dan komandan menghindari poligami, mereka tidak perlu terlibat dalam praktik korupsi dan ilegal," bunyi keputusan itu.

Baca juga: Setelah Berdamai dengan Taliban, Afghanistan akan Fokus Lawan ISIS

Meski demikian, dekrit itu memberikan pengecualian. Poligami diizinkan kepada mereka yang tidak memiliki anak, yang tidak memiliki anak laki-laki dari pernikahan sebelumnya, yang menikahi janda atau yang punya kekayaan keluarga dan mampu berpoligami.

Namun bagaimana pun, setiap pria yang hendak berpoligami harus meminta izin atasan mereka langsung sebelum mengatur pernikahannya.

Surat berisi dekrit itu kabarnya sudah didistribusikan kepada seluruh warga Taliban di Afghanistan dan Pakistan.

Baca juga: Pemerintah Afghanistan Optimis Kesepakatan Damai dengan Taliban sudah Sangat Dekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com