Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Partai Demokrat masih akan Dominasi Kursi DPR

Kompas.com - 08/11/2020, 12:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Partai Demokrat, diproyeksikan oleh CNN, akan tetap menjadi mayoritas di DPR, tapi dengan jumlah kursi lebih sedikit.

Sebab, beberapa petahana partai Demokrat kalah dan sebagian penantang juga gagal untuk mengambil kursi Partai Republik.

Menjelang Hari Pemilu, Demokrat optimistis bisa memperluas mayoritasnya, tapi tidak dapat terjadi.

Melansir CNN pada Sabtu (7/11/2020), setidaknya 7 petahana Demokrat kehilangan kursi mereka, termasuk segelintir pendatang baru yang membalikkan distrik pada 2018, dan telah mendukung Donald Trump pada 2016.

Sementara itu, Partai Republik bertahan di daerah pinggiran kota, di mana Demokrat berharap untuk membuat terobosan.

Hasil akhir yang mengecewakan bagi Demokrat, ditambah dengan kemungkinan Partai Republik mempertahankan kendali Senat. 

Hal itu mendorong pelampiasan dan saling tuding di antara Kongres Demokrat pada pekan ini, bahkan dengan Joe Biden memenangkan Gedung Putih.

Baca juga: Trump Masih Bersikukuh bahwa Dialah Pemenang Pilpres AS

Demokrat memperoleh keuntungan bersejarah di paruh waktu 2018 ketika mereka mengambil kembali DPR dari Partai Republik, setelah ditutup dari kekuasaan di Washington usai pemilu 2016 ketika Trump memenangkan Gedung Putih dan Partai Republik mengendalikan kedua kamar Kongres.

Partai Republik berharap untuk melakukan ofensif pada 2020 dengan menargetkan anggota parlemen Demokrat di distrik Trump.

Ketika DPR memilih untuk memakzulkan presiden Trump, Partai Republik bersumpah bahwa Demokrat moderat akan membayar harga di kotak suara dan memperingatkan bahwa pemakzulan akan merugikan partai mayoritas mereka.

Mereka akhirnya beralih ke pesan tentang hukum dan ketertiban di banyak distrik, mencoba mengikat kandidat Demokrat ke gerakan "mencabut polisi".

Baca juga: Kalah Pilpres AS, Apa yang Akan Dilakukan Trump Selanjutnya?

Di tengah kehancuran pandemi virus corona dan kejatuhan ekonomi yang terjadi, tampaknya gambaran politik akan menguntungkan Demokrat pada minggu-minggu penutupan pemilu 2020.

Namun, Partai Republik mengungguli harapan banyak lembaga survei dan pakar. Meski masih minoritas, Partai Republik juga memilih sejumlah rekor perempuan non-incumbent ke DPR.

Partai Republik menggulingkan beberapa petahana Demokrat di distrik yang mendukung Trump dalam pemilihan terakhir, termasuk wakil Demokrat baru, Kendra Horn dari Oklahoma, Abby Finkenauer dari Iowa, Joe Cunningham dari Carolina Selatan, dan Xochitl Torres Small dari New Mexico.

Mereka juga mengalahkan ketua Komite Pertanian DPR, Collin Peterson, yang menjabat selama 15 tahun, yang di distrik pedesaannya di Minnesota sangat mendukung Trump pada 4 tahun lalu.

Baca juga: Trump Kalah Pilpres AS 2020, Iran: Pengecut Itu Sudah Pergi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com