Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Pilpres AS, Apa yang Akan Dilakukan Trump Selanjutnya?

Kompas.com - 08/11/2020, 07:57 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketika jaringan televisi yang menyiarkan pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) memproyeksikan kekalahannya, Presiden AS Donald Trump sedang bermain golf.

Trump akan kehilangan kunci ke Gedung Putih namun tidak dengan Twitter, di mana dengan jari-jarinya dia masih bisa pegang kendali kuat atas Partai Republik.

Beberapa pihak terdekat Trump mengatakan taipan real estat itu merencanakan pertandingan ulang pilpres AS pada 2024.

Trump mungkin ingin meniru jejak presiden AS ke 22 dan 24, Grover Cleveland yang menang pada tahun 1892 setelah kalah tipis dalam pemilihan ulang empat tahun sebelumnya.

Mantan Kepala Staf Gedung Putih Mark Mulvaney mengatakan dengan penuh merendahkan bahwa Trump tidak suka 'kekalahan'.

Kepada sebuah lembaga wadah pemikir Irlandia, Mulvaney mengatakan bahwa dia berharap presiden Trump masih terlibat dalam politik dan bisa masuk dalam daftar orang-orang yang mencalonkan diri kembali pada pilpres AS 2024.

"Dia berusia 74 tahun dan masih sangat berenergi," imbuh Mulvaney.

Anak-anak Trump juga memaparkan bahwa mereka masih menuntut kesetiaan dari anggota Partai Republik.

Lantas, dengan gagal mempertahankan kunci Gedung Putih dan diperkirakan akan mencalonkan diri lagi pada pilpres 2024, apa kira-kira yang akan dilakukan Donald Trump pasca kekalahannya ini?

Baca juga: Biden Jadi Presiden AS Terpilih, Pendukung Trump Tidak Terima

Apakah Trump TV?

Trump yang dikenal sebagai taipan bisnis dan real estat pengembang hotel serta selebritas televisi tidak merahasiakan bahwa dirinya merindukan kenyamanan sebelum menjadi presiden.

"Saya memiliki kehidupan yang menyenangkan. Saya memiliki kehidupan yang paling hebat," kata Trump di Grand Rapids, Michigan, pada pertemuan kampanye terakhirnya.

Trump telah membangun kembali profil publiknya pada tahun 2000-an sebagai pembawa acara serial reality TV "Celebrity Apprentice" menyusul serangkaian kebangkrutan setelah itu.

Trumo sendiri telah mengisyaratkan upayanya untuk memulai merek "Trump TV" karena dia semakin mengeluh soal Fox News, menuduh saluran yang membantu mendorong kebangkitannya itu menjadi sayap kanan yang tidak memadai.

Dan, siapa yang menyangkal kalau Trump punya bakat bicara?

Dia berhasil menarik massa pendukungnya terpesona memerhatikan dia yang mengalirkan teori konspirasi termasuk yang terakhir, mengeklaim tak berdasar bahwa Biden dan partainya telah melakukan kecurangan pemilihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com