WILMINGTON, KOMPAS.com - Sejumlah pemimpin dunia langsung memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden-Kamala Harris sebagai presiden wakil presiden baru Amerika Serikat sesudah penghitungan suara di Pennsylvania, salah satu negara bagian penentu, menunjukkan Biden mengalahkan presiden petahana, Donald Trump.
Pemimpin dari negara tetangga paling dekat Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan ia "benar-benar menantikan" bekerja sama dengan Biden dan wakil presiden Kamala Harris, dan menggarisbawahi hubungan dekat antara kedua negara.
Baca juga: Kamala Harris kepada Biden: Kita Berhasil Joe
https://twitter.com/JustinTrudeau/status/1325121342568505346
Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin menyebut Demokrat, partai yang mengusung Biden, sebagai "kawan sejati bagi bangsa ini".
https://twitter.com/MichealMartinTD/status/1325115676873388035
Dari Inggris, ketua Partai Buruh dan pemimpin oposisi Keir Starmer mengatakan Biden melakukan kampanye berlandaskan "nilai-nilai yang sama-sama diabnut di Inggris - kesopanan, integritas, belas kasih dan kekuatan".
Adapun Perdana Menteri Slovenia Janez Janša, yang awal pekan ini tercatat sebagai salah satu segelintir pemimpin dunia yang secara terbuka mendukung Presiden Trump - dengan mengatakan presiden petahana telah memenangi pemilihan ketika penghitungan suara masih berlangsung - sejauh ini diam.
Baca juga: Joe Biden Mengalahkannya, Trump: Pilpres AS Ini Belum Berakhir
Berita tentang proyeksi langkah Biden ke Gedung Putih menyebar ke seluruh dunia hampir seketika begitu proyeksi tersebut disiarkan oleh sejumlah jaringan televisi Amerika Serikat, antara lain berkat Twitter dan keinginan tahu masyarakat di berbagai penjuru dunia untuk mengetahui pemenang pemilihan.
Organ media pemerintah China, People's Daily dan salah satu media besar di India, Hindustan Times, langsung mewartakan berita itu.
https://twitter.com/PDChina/status/1325113686462181379
https://twitter.com/htTweets/status/1325114609812996097
Masyarakat dunia selalu mempunyai minat besar terhadap pemilu Amerika Serikat, terlebih tahun ini ketika Donald Trump berpotensi tercatat sebagai presiden pertama sejak awal tahun 1990-an yang menjabat untuk satu periode saja.
Baca juga: Sebelum Dikalahkan Joe Biden, Trump Pergi Main Golf
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.