WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menyatakan, Pilpres AS ini masih jauh dari akhir meski Joe Biden sudah resmi mengalahkannya.
Pernyataan itu diungkapkan melalui rilis yang diterima media AS, di mana presiden sendiri tiba di padang golf di Virginia.
Dalam rilis itu, presiden berusia 74 tahun itu menuding Biden sudah melakukan kepalsuan ketika akhirnya terpilih sebagai presiden ke-46 AS.
Baca juga: Hasil Pilpres AS: Raih 284 Suara, Joe Biden Akhiri Kepemimpinan Trump
Dia juga menuding media massa di "Negeri Uncle Sam" membantu kandidat dari Partai Demokrat itu agar tidak ingin mengungkap kebenarannya.
"Kita tahu fakta sederhanaya adalah Pilpres AS ini belum berakhir," kata Trump dalam rilisnya sebagaimana diberitakan BBC Jumat (7/11/2020).
Dia merujuk bahwa hasil ini merupakan proyeksi dari media AS, di mana komisi pemilihan sendiri belum mengumumkan secara resmi.
Sang petahana kemudian mengatakan bahwa mulai Senin (9/11/2020), tim kampanyenya bakal memulai proses menggugat sejumlah hasil penghitungan.
Timnya sebenarnya sudah memulanya sekitar dua hari sejak Pilpres AS digelar, di mana sejumlah negara bagian menolak gugatan mereka.
Trump mengeklaim, masih tanpa bukti, bahwa Joe Biden bersikukuh agar surat suara yang dikirim lewat pos juga masuk ke dalam penghitungan.
Baca juga: Pemilu Amerika Disebut Mirip Politik Indonesia, Pidato Trump Tiru Prabowo?
Padahal, seperti yang diklaimnya, surat suara lewat pos itu palsu, dibuat-buah, bahkan ada yang berisi identitas orang yang sudah meninggal.
"Jadi, apa yang Biden sembunyikan? Saya takkan beristirahat hingga rakyat Amerika mendapatkan penghitungan paling jujur," tegasnya.
Pengamat pemilu maupun pejabat setempat sudah berulang kali menegaskan bahwa tidak ada kecurangan yang terjadi selama proses.
Baca juga: Pilpres AS: Trump Galang Modal untuk Kasuskan Penghitungan Suara Setidaknya Rp 852,6 Miliar
Sebelumnya berdasarkan data dari Associated Press seperti yang terpampang di tracking Google, Biden mendapatkan 290 suara elektoral.
Mantan senator Delaware tersebut melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk mendapatkan tiket sebagai pemimpin Gedung Putih.
Biden pun menjadi presiden tertua dalam sejarah AS, di mana dia bakal dilantik di usia 77 tahun pada 20 Januari nanti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.