Pemimpin dari negara tetangga paling dekat Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan ia "benar-benar menantikan" bekerja sama dengan Biden dan wakil presiden Kamala Harris, dan menggarisbawahi hubungan dekat antara kedua negara.
https://twitter.com/JustinTrudeau/status/1325121342568505346
Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin menyebut Demokrat, partai yang mengusung Biden, sebagai "kawan sejati bagi bangsa ini".
https://twitter.com/MichealMartinTD/status/1325115676873388035
Dari Inggris, ketua Partai Buruh dan pemimpin oposisi Keir Starmer mengatakan Biden melakukan kampanye berlandaskan "nilai-nilai yang sama-sama diabnut di Inggris - kesopanan, integritas, belas kasih dan kekuatan".
Adapun Perdana Menteri Slovenia Janez Janša, yang awal pekan ini tercatat sebagai salah satu segelintir pemimpin dunia yang secara terbuka mendukung Presiden Trump - dengan mengatakan presiden petahana telah memenangi pemilihan ketika penghitungan suara masih berlangsung - sejauh ini diam.
Berita tentang proyeksi langkah Biden ke Gedung Putih menyebar ke seluruh dunia hampir seketika begitu proyeksi tersebut disiarkan oleh sejumlah jaringan televisi Amerika Serikat, antara lain berkat Twitter dan keinginan tahu masyarakat di berbagai penjuru dunia untuk mengetahui pemenang pemilihan.
Organ media pemerintah China, People's Daily dan salah satu media besar di India, Hindustan Times, langsung mewartakan berita itu.
https://twitter.com/PDChina/status/1325113686462181379
https://twitter.com/htTweets/status/1325114609812996097
Masyarakat dunia selalu mempunyai minat besar terhadap pemilu Amerika Serikat, terlebih tahun ini ketika Donald Trump berpotensi tercatat sebagai presiden pertama sejak awal tahun 1990-an yang menjabat untuk satu periode saja.
https://www.kompas.com/global/read/2020/11/08/060000770/pemilu-amerika--pemimpin-dunia-berikan-selamat-kepada-biden-dan-kamala