Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Zaman, Sekolah Bodyguard China Mulai Ajari Kursus Anti-hacker

Kompas.com - 20/09/2020, 13:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TIANJIN, KOMPAS.com - Menyesuaikan permintaan pasar saat ini, Akademi Keamanan Genghis yang menyebut dirinya satu-satunya sekolah bodyguard di China, menambah pelatihan cara menangani peretasan.

Setiap harinya para pelajar dengan setelan pakaian serba hitam belajar dari pagi hingga tengah malam, di sekolah yang berlokasi di timur kota Tianjin itu.

Di sana pertahanan digital diberikan porsi latihan yang sama dengan keterampilan berkelahi jarak dekat tradisional, pelatihan senjata, dan mengemudi dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Koran Spanyol Laporkan Hacker China Curi Data Vaksin Corona

Sekitar 1.000 lulusan tiap tahun berharap mendapat pekerjaan sebagai bodyguard orang-orang kaya dan terkenal China.

Menurut laporan kantor berita AFP Minggu (20/9/2020), gaji bodyguard di China bisa mencapai 70.000 dollar AS (Rp 103,5 juta), beberapa kali lebih tinggi dari gaji kantoran.

Akan tetapi sekolah tersebut mengatakan, tak bisa memenuhi permintaan karena pertumbuhan cepat miliarder China, yang menurut laporan Credit Suisse pada 2019 adalah 4,4 juta orang dan lebih banyak dari AS.

Biaya kursusnya mencapai 3.000 dollar AS (Rp 44,3 juta) per murid, dan meski mereka harus membatalkan pelatihan antara Februari-Juni karena pandemi virus corona, itu tidak mengurangi tingginya permintaan pasar.

Hanya yang terbaik yang lulus, kata pendirinya Chen Yongqing, dan bersikeras standar disiplinnya lebih ketat daripada di barak tentara.

Baca juga: Ketika Hutan Vertikal di Kompleks Hunian di China Berubah Jadi Sarang Nyamuk

"Saya cepat marah dan sangat menuntut," ujar veteran militer dari wilayah Mongolia Dalam di utara China itu kepada AFP.

"Hanya dengan ketegasan kita bisa mengasah setiap pedang dengan baik. Jika Anda tidak menempanya dengan baik, pedang itu akan patah dengan sendirinya," terangnya beranalogi.

Chen melanjutkan, sekitar separuh muridnya adalah mantan militer.

Mereka berlatih dalam barisan di aula olahraga besar dan lusuh, dengan memegang senjata plastik biru di depan mereka, sebelum berlatih mengamankan klien ke mobil Audi hitam yang jendelanya pecah.

Sesi lain diadakan di ruang kelas atau gym, di mana mereka bertinju dengan mengenakan kaus merah.

Penggunaan ponsel dilarang, sedangkan makanan diambil tanpa suara di ruang makan besar. Ada foto-foto lulusan terkenal yang dipajang di situ. Mereka telah mengawal banyak orang terkenal seperti Jack Ma hingga Presiden Perancis yang sedang berkunjung ke China.

Baca juga: 300 Armada Kapal China Ditemukan Jarah Ikan di Perairan Galapagos yang Mengancam Spesies Laut Langka

"Kami menerapkan standar pengawal China," kata instruktur Ji Pengfei kepada AFP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com