Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pariwisata, Pemerintah Thailand Bayari Warganya Berlibur di Dalam Negeri

Kompas.com - 14/09/2020, 18:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

BANGKOK, KOMPAS.com - Seperti banyak negara lain di dunia yang terkena dampak pandemi Covid-19, Thailand juga sedang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomian dengan membayar sebagian warga untuk berlibur di dalam negeri.

Thailand termasuk negara yang berhasil menekan kasus corona, tapi membuka penuh negaranya untuk turis asing masih belum dilakukan karena kekhawatiran timbulunya gelombang kedua.

Pemerintah Thailand telah menganjurkan warganya untuk berlibur di dalam negeri, yang sebagian biayanya akan ditanggung.

Baca juga: DJ Positif Corona di Penjara, Penularan Lokal Pertama di Thailand dalam 100 Hari

Sejauh ini sekitar 800 ribu warga Thailand sudah menggunakan fasilitas tersebut dan seorang diantaranya adalah Nattaya Sinsmyther.

Setelah 16 minggu menjalani lockdown termasuk jam malam dan pelarangan penjualan alkohol, Nattaya menggunakan kupon yang diberikan pemerintah untuk berlibur ke Chiang Mai di kawasan utara Thailand.

"Saya senang sekali karena sudah merasa jenuh di rumah saja selama empat bulan," kata perempuan berusia 35 tahun tersebut, yang tinggal di Pattaya, sekitar 147 km dari ibukota Thailand Bangkok.

"Saya dan pacar saya suka bepergian, setiap tahun kami pergi ke luar negeri, bahkan liburan di dalam negeri, jadi kalau tidak bisa bepergian, rasanya jenuh."

Skema bantuan dari Pemerintah Thailand telah disambut baik oleh kalangan bisnis yang sangat terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Maskapai di Thailand Buka Restoran Bertema Pesawat untuk Obati Rindu Suasana Penerbangan

Restoran milik Pornthip Aeng-chaun di kota pantai Krabi di Thailand Selatan, sekitar 606 km dari Bangkok, mulai dipenuhi dengan tamu yang datang.

"Subsidi agar warga bisa berlibur ini bagus sekali sehingga semakin banyak orang datang ke restoran," kata Pornthip.

"Saya kira kami mendapat tamu 50 persen lebih banyak karenanya. Saya ingin subsidi ini terus dijalankan, bila tidak berlanjut kami tidak akan bisa bertahan."

Para pemilik hotel di sekitar pantao Krabi juga mengatakan tamu semakin banyak.

Namun menurut pemilik hotel Woody Eupapantawong di Chiang Mai mengatakan bisnisnya baru akan tercapai jika turis asing sudah boleh masuk, meski bantuan pemerintah bisa membantu mereka bertahan.

"Saya 100 persen mendukung usaha yang dilakukan pemerintah Thailand untuk menganjurkan warga berlibur di dalam negeri," katanya.

"Bisnis tidaklah terlalu meningkat, namun itu sudah lebih baik daripada tidak ada sama sekali," jelas Woody.

Baca juga: Baru Sebulan Menjabat, Menteri Keuangan Thailand Mengundurkan Diri di Tengah Pandemi Covid-19

Seorang perempuan tengah bergaya sambil difoto di tempat wisata Krabi, Thailand.ABC News/Steve Sandford Seorang perempuan tengah bergaya sambil difoto di tempat wisata Krabi, Thailand.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com