Pemerintah Thailand sudah menganggarkan dana sekitar Rp 5 miliar dengan dana diberikan langsung kepada warga lewat aplikasi di ponsel mereka.
Semua kegiatan wisata mulai dari pemesanan hotel sampai membayar makanan di restoran dilakukan melalui aplikasi dan skema itu hanya bisa digunakan untuk bisnis yang terdaftar.
Warga Thailand yang mendaftar akan mendapat diskon 40 persen untuk tiket pesawat dan biaya penginapan selama 10 hari.
Setelah mereka masuk ke hotel, mereka diberikan lagi uang yang langsung diterima di aplikasi mereka, yaitu Rp 250 ribu di akhir pekan, dan Rp 380 ribu selama masa hari biasa.
Baca juga: Raja Thailand Ulang Tahun Beri Hadiah Hukuman Penjara Seumur Hidup Narapidana Ini
Warga Bangkok bernama Kietthisak Khem-Siripat menggunakan kesempatan ini untuk membawa keluarganya berlibur ke Krabi.
"Ini adalah hal yang sangat bagus dilakukan karena kami harus melakukan hal yang seimbang antara ekonomi dan kesehatan," katanya.
"Saya senang sekali dengan apa yang diberikan oleh pemerintah."
"Mereka tidak memberikan biaya liburan penuh, namun paling tidak memberikan diskon."
Sejak Maret lalu, kehidupan wisata di seluruh Thailand praktis mati, karena sebelumnya negeri itu didatangi sekitar 40 juta turis asing.
Namun dengan pembatasan perjalanan internasional yang diterapkan banyak negara, larangan penerbangan, dan mereka yang datang harus menjalani karantina selama dua pekan, Thailand diperkirakan hanya akan menerima 8 juta turis di tahun 2020.
Minimnya turis ini sangat dirasakan oleh pemilik restoran seperti Pornthip Aeng-chaun, yang sudah memiliki dan menjalankan restorannya di Krabi selama 22 tahun.
Baca juga: Kasus Misterius Covid-19, Thailand Tes Hampir 600 Orang yang Berisiko
"Restoran kami 100 persen terkena dampak virus corona, kami harus menutup restoran," katanya.
"Ketika kami buka lagi pada Mei, kami tidak dapat untung, tetapi kami mendiskusikan dengan staf untuk mengurangi bayaran mereka.
Pemilik hotel di Chiang Mai, Woody Eupapantawong mengatakan bisnisnya juga sangat terkena dampak karena lockdown.
"Hal yang pertama terjadi adalah kamar yang sudah dipesan segera dibatalkan oleh mereka yang memesan," katanya.