Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Teknologi Seks Laku Keras Selama Pandemi, Pemerintah Inggris Tanamkan Investasi

Kompas.com - 01/08/2020, 11:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah menjadi momen industri teknologi yang berfokus pada produk seksualitas semakin berkembang ke arah digitalisasi, dengan adanya peningkatan permintaan produk.

Melansir CNN pada Rabu (29/7/2020), adanya pandemi mendorong para pelaku industri teknologi seks untuk mempercepat inovasi digitalnya, mencakup inovasi produk dan sistem bisnisnya yang berfokus untuk peningkatan pengalaman seksual.

Inovasi tersebut didukung oleh arah kebijakan pemerintah Inggris, yang saat ini sebagian besar dana pemerintah dialokasikan untuk tujuan pemasaran dan inovasi produk, termasuk pula produk aplikasi kencan, pakaian dalam dan mainan seks.

"Teknologi seks adalah salah satu dari sedikit industri yang akan keluar dari 2020 dalam posisi yang jauh lebih baik," kata pendiri Sextech School, Bryony Cole, yang mengajarkan para pengusaha dan investor tentang pasar.

Baca juga: Gara-gara Berkemah, Ratusan Anak Kecil Terinfeksi Virus Corona

Kemudian, ia menerangkan, "Dalam aplikasi kencan tertentu, mainan seks dan pornografi sedang booming selama pandemi. Kita mencari lebih banyak keintiman atau cara-cara untuk menghibur diri," katanya kepada CNN.

Pemerintah Inggris menginvestasikan 221.780 dollar AS (Rp 3,258 miliar) di sebuah perusahaan yang mengadakan pesta seks, Killing Kittens.

Killing Kittens, yang menyelenggarakan pesta dewasa di London dan New York, pada Rabu (29/7/2002) mengatakan bahwa perusahaannya telah mendapatkan investasi dari pemerintah Inggris melalui Future Fund, yang dirancang untuk membantu para startup bertahan dari pandemi virus corona.

Sayle mendirikan Killing Kittens pada 2005, mengorganisir pesta topeng khusus anggota di tempat-tempat eksklusif dengan fokus pada "pencarian kesenangan wanita," menurut situs webnya.

Baca juga: Dituding Sekte Sesat Penyebar Virus Corona di Korsel, Begini Klarifikasi Shincheonji

Killing Kitten sekarang memiliki 180.000 anggota di 12 negara dan mencatat 330 persen peningkatan akses situs webnya selama lockdown virus corona.

CEO perusahaan Killing Kittens, Emma Sayle, mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka akan mendaptakan suntikan dana dari pemerintaah Inggris, yang otomatis akan menjadi mitra kerjanya.

"Killing Kittens telah tiba di kancah digital dan kami sekarang memelopori jejaring sosial dewasa yang tumbuh paling cepat di dunia," ujar Sayle.

CES, salah satu penyelenggara pameran dagang teknologi terbesar di dunia, memperkirakan sekitar puluhan perusahaan teknologi seks menghadirkan inovasi dalam acara di Las Vegas pada Januari tahun ini.

Baca juga: Presiden Belarus Ini Mengaku Berhasil Kalahkan Virus Corona

Salah satu dari perusahaan ini adalah Dame, sebuah perusahaan kesehatan seksual yang menggambarkan diri sendiri, yang mengatakan pada Rabu (29/7/2020), bahwa penjualannya meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada semester I tahun lalu.

Perusahaan ini menjadi berita utama tahun lalu ketika menggugat sistem transit kota New York yang menolak iklan Dame.

Nilai perusahaan Killing Kittens sebelumnya mencapai sebesar 14,9 juta dollar AS (Rp 218,9 triliun), berdasarkan putaran pendanaan sebelumnya. Baru-baru ini mendapatkan kenaikan sebesar 221.780 dollar AS (Rp 3,258 miliar).

Baca juga: Bank Sperma di China Kekurangan Donasi akibat Wabah Virus Corona

Hasil tersebut dicocokkan oleh Future Fund, yang menyediakan pinjaman antara 162.000 dollar AS (Rp 2,38 miliar) dan 6,5 juta dollar AS (Rp 95,5 triliun) untuk perusahaan, tergantung pada setidaknya dana pendamping dari investor swasta.

Lebih dari 800 bisnis telah mengakses dana sejak diluncurkan pada Mei, dengan hampir 664,9 juta dollar AS (Rp 9,77 triliun) dana pinjaman yanag disetujui, menurut angka dari Departemen Keuangan Inggris.

Selain Killing Kitten, Stem & Glory, sebuah restoran vegan, adalah salah satu penerima dana investasi bantuan lainnya, menurut situs web perusahaan.

Baca juga: Peneliti: Pejabat Wuhan Menghancurkan Bukti Penting Virus Corona

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com