Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belarus Ini Mengaku Berhasil Kalahkan Virus Corona

Kompas.com - 29/07/2020, 08:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MINSK, KOMPAS.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko menyatakan, dia trinfeksi virus corona dengan status tanpa gejala dan berhasil mengalahkannya.

Dalam pernyataan yang disampaikan di pertemuan militer, Lukashenko yang sering meremehkan wabah ini mengklaim tetap bekerja selama terinfeksi.

"Hari ini, kalian melihat orang yang berhasil selamat dari virus corona," jelas Alexander Lukashenko dilansir BELTA via Deutsche Welle Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Presiden Belarus ini Sebut Vodka dan Sauna Lindungi Diri dari Virus Corona

Presiden Belarus sejak 20 Juli 1994 itu menuturkan, dokternya melaporkan hasil pemeriksaan di mana dia dinyatakan tertular tanpa gejala.

Dia mengatakan bahwa 97 persen populasi bekas pecahan Uni Soviet itu tertular Covid-19 tanpa menunjukkan gejala. "Syukurlah saya bisa melaluinya," klaimnya.

Lukashenko, yang sudah menjadi presiden selama 26 tahun terakhir dan merupakan sekutu Rusia, mengincar periode keenam secara beruntun.

Pemilihan presiden yang bakal digelar pada 9 Agustus mendatang itu dituding sejumlah pihak dilaksanakan dalam keadaan tidak adil.

Selama masa pemerintahan Lukashenko, media independen diberangus dengan para politisi oposisi yang berpengaruh dipenjara.

Terbaru adalah dua calon penantang sang petahana yang dijebloskan dalam penjara, dan mereka dilarang untuk mendaftarkan diri.

Baca juga: Presiden Belarus Hadiri Paskah di Tengah Covid-19: Saya Tak Setuju Orang Dihalangi ke Gereja

Ketakutan akan Covid-19 adalah 'psikosis"

Ketika wabah virus corona itu menghantam Eropa pada April, Lukashenko adalah segelintir dari pemimpin yang meremehkan penyakit tersebut.

Alexander Lukashenko mengklaim, tidak akan ada warganya yang mati karena wabah itu. Dia menegaskan setiap kematian karena kondisi medis seperti penyakit jantung atau diabetes.

Sang Presiden Belarus juga menolak menerapkan lockdown, dengan alasan karantina wilayah untuk mencegah penularan hanya akan menghancurkan ekonomi.

Lukashenko mengklaim ketakutan akan Covid-19 merupakan "psikosis", dan memerintahkan rakyatnya minum vodka, berendam di sauna, atau bermain hoki es untuk sembuh.

Padahal menurut data dari kementerina kesehatannya, negara berpenduduk 9,5 juta jiwa itu mencatatkan 67.366 kasus positif dan 543 korban meninggal.

Baca juga: Bank Sperma di China Kekurangan Donasi akibat Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com