Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 300 Tahun, Pulau Eksotis Ini Akhirnya Dibuka untuk Umum

Kompas.com - 01/08/2020, 10:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MASSACHUSETTS, KOMPAS.com – Untuk pertama kalinya setelah 300 tahun, sebuah pulau eksotis di kawasan tanjung Cape Code, Massachusetts, Amerika Serikat (AS) dibuka untuk umum.

Pulau tersebut bernama Sipson Island sebagaimana dilansir dari 9 News, Sabtu (1/8/2020). Pulau tersebut sebelumnya dimiliki swasta sejak 1711.

Kini Sipson Island yang sekarang namanya diubah menjadi Sipson Island Trust dikelola oleh organisasi non-profit lokal dan diharapkan dapat dirawat dan direstorasi.

Penduduk asli AS dilibatkan dalam merawat pulau tersebut dan dapat diakses oleh semua orang.

Baca juga: Abaikan Hukum, China Beri Nama 80 Pulau dan Fitur Geografis di Laut China Selatan

Presiden Sipson Island Trust Tasia Blough mengatakan sangat penting bagi organisasi dan komunitasnya untuk dapat mengomunikasikan sejarah asli pulau tersebut.

“Serta mengajarkan nilai-nilai penduduk asli yang tinggal di pulau ini sebelum 1711,” kata Blough kepada CNN.

Pulau seluas 10 hektare tersebut resmi dibuka untuk umum pada Sabtu. Pengunjung dapat menikmati snorkling, jalan-jalan mengitari pulau, dan bersantai di pantai.

Blough menambahkan selain menjual sektor pariwisata, komunitasnya juga sekaligus ingin melestarikan dan melindungi Sipson Island Trust.

Baca juga: Bukan Tutup, Pulau Tidung Batasi Kunjungan Wisatawan

Dulu, masa awal pengembangan Sipson Island Trust terkendala oleh modal. Uang senilai 12 juta dollar AS (Rp 176 miliar) terlalu berat untuk organisasi non-profit.

Beruntungnya, ada salah satu organisasi Friends of Pleasant Bay membantu mengumpulkan modal selama empat tahun terakhir.

Pada Juni, sektor swasta ikut dalam mengembangkan pulau tersebut dengan menyuntikkan investasi senilai 5,3 juta dollar AS (Rp 77 juta).

Sekarang pulau tersebut sepenuhnya terbuka untuk umum. Pengunjung dapat mengakses dan menuju pulau tersebut dari sisi timur pulau.

Baca juga: Douglas, Badai Terkuat di Dunia Sedang Mendekati Pulau Hawaii

Namun, hanya kapal tertentu yang dapat berlabuh di pulau tersebut dengan tujuan untuk menjaga ekosistem di sekitarnya.

Lima tahun ke depan, Blough berencana untuk merobohkan tiga dari empat bangunan yang ada di dalam pulau lalu membangun pusat penelitian dan pendidikan terbuka.

Tujuannya adalah untuk memulihkan ekologi pulau, mendukung pendidikan, menyelenggarakan penelitian lingkungan dan sejarah, dan menyediakan rekreasi publik di kawasan Sipson Island Trust.

Baca juga: Rekomendasi 3 Pulau Raja Ampat untuk Diving dan Snorkeling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com