Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tutup Konsulat AS di Chengdu, Staf Langsung Beres-beres Keluar

Kompas.com - 25/07/2020, 13:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CHENGDU, KOMPAS.com - Para staf konsulat Amerika Serikat (AS) di Chengdu, China, mulai sibuk mengepak barang-barang mereka usai ditutupnya kantor itu.

Beijing memerintahkan penutupan konsulat AS di Chengdu pada Jumat (24/7/2020), sehari setelah Washington menutup konsulat China di Houston.

Penutupan konsulat AS di Chengdu adalah aksi balasan dari China, yang kian memanaskan hubungan tak akur kedua negara poros perekonomian dunia tersebut.

Baca juga: Tak Terima Konsulatnya di Houston Ditutup, China Balas Tutup Konsulat AS di Chengdu

Alasan kedua pihak dalam penutupan konsulat itu sama, mereka saling menuduh pihak lain telah membahayakan keamanan nasional.

Batas waktu bagi pegawai Amerika keluar dari konsulat Chengdu masih belum jelas, tetapi wartawan AFP di lokasi melihat petugas kebersihan sudah membawa kantong plastik hitam besar pada Sabtu (25/7/2020).

Di salah satu kantong itu tampaknya berisi kertas-kertas yang sudah dirobek.

Setidaknya 10 kantong plastik hitam dikeluarkan dari gedung pada dini hari ini.

Baca juga: Dicurigai Punya Hubungan dengan Militer, Ilmuwan China Kabur ke Konsulat San Francisco

Kemudian seorang pekerja terlihat melepas lambang AS yang melingkar di depan konsulat, dan hanya menyisakan bendera Amerika di sana.

Staf lain terlihat mendorong troli di dalam gedung, satu orang membawa tong besar yang kosong, sedangkan beberapa orang membawa koper.

Beijing mengatakan, penutupan konsulat di Chengdu adalah "tanggapan yang sah dan perlu terhadap tindakan tak masuk akal Amerika Serikat".

Baca juga: Konsulat Beijing di Houston Ditutup, Media China: Trump Ingin Salahkan Beijing

Mereka juga menuding pegawai di sana membahayakan keamanan dan kepentingan China.

Sementara itu para pejabat di Washington menyebut, ada konsulat China di Houston berupaya mencuri data rahasia perusahaan AS dan penelitian medis serta ilmiah.

Diplomat terakhir China meninggalkan konsulat Houston pada Jumat, karena batas waktu 72 jam dalam penutupan itu telah berlalu.

Baca juga: Trump: Sangat Mungkin Menutup Konsulat China Lainnya di AS

Petugas di sana terlihat memuat karung-karung besar berisi dokumen dan barang-barang lainnya ke truk, kemudian beberapa orang membuangnya ke tong sampah.

Hubungan AS-China memanas belakangan ini dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, penanganan Covid-19, UU Keamanan Nasional Hong Kong, lalu AS pekan ini memperingatkan ada "tirani baru" di China.

Baca juga: Tensi Meninggi, Ini Alasan AS Perintahkan China Tutup Konsulat di Houston, Texas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com