Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan START, AS: China Seharusnya Hadir

Kompas.com - 24/06/2020, 12:07 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

VIENNA, KOMPAS.com - Negosiator Amerika Serikat, Marshall Billingslea pada Selasa (22/6/2020) mengatakan bahwa Beijing memiliki kewajiban untuk bergabung dengan Washington dan Moskwa dalam negosiasi yang bertujuan untuk mengganti perjanjian perlucutan senjata nuklir.

"Mereka (China) punya kewajiban untuk bernegosiasi dengan itikad baik bersama kami, dan Rusia," ujar Billingslea.

"Kehadiran mereka tidak hanya untuk Amerika Serikat dan Rusia melainkan untuk seluruh dunia," ujar diplomat itu lagi.

Baca juga: Perjanjian START AS-Rusia, China Tidak Hadir Rapat

Pada Senin (22/6/2020), delegasi Amerika dan Rusia bertemu di Vienna untuk mendiskusikan perjanjian START baru yang membatasi masing-masing negara 1.550 hulu ledak nuklir namun akan berakhir pada Februari mendatang.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras agar China terlibat dalam perundingan itu namun Beijing tidak menunjukkan sedikit pun ketertarikannya untuk bergabung.

Billingslea mengatakan putaran kedua negosiasi itu akan dilaksanakan pada akhir Juli namun mengakui itu bisa sekali lagi dibatasi untuk Washington dan Moskwa dan tidak mengesampingkan perpanjangan perjanjian bilateral.

Baca juga: China Sebut Militer AS Kerahkan Kekuatan Besar ke Asia-Pasifik

"Federasi Rusia tidak setuju dengan permintaan saya untuk menekan China agar bergabung sebagai partai yang bertanggung jawab dalam perundingan ini, namun mereka juga... tidak menentang China untuk bergabung," ujar Billingslea.

Namun, pada Selasa (23/6/2020) perwakilan Rusia untuk perundingan perjanjian itu, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan, "Tidak realistis melibatkan China dalam perundingan ini."

Billingslea mengatakan bahwa delegasi Amerika sebenarnya punya kesempatan kesepakatan bagus, seperti yang sebelum-sebelumnya dilakukannya dengan Rusia. 

Baca juga: Gedung Putih: Kesepakatan Dagang AS-China Berakhir

Namun dalam perundingan sekarang jadi ragu karena ketidakhadiran dari pihak China. Padahal, menurut AS, China wajib hadir dalam perundingan itu. 

Ada pun pihak delegasi AS juga merasa bahwa Rusia 'meninggalkan kesan' bahwa Rusia akan mendukung format multilateral yang mencakup kekuatan nuklir Eropa, Perancis dan Inggris.

Pihak AS tidak akan mengesampingkan prospek ini, ujar Billingslea, namun menegaskan bahwa 'Inggris dan Perancis berada dalam situasi yang sangat berbeda dari kompetisi pengembangan senjata China.'

Baca juga: China Hentikan Impor Ayam Asal AS, Kenapa?

Terkait rapat atau perundingan itu, Marshall Billingslea juga mengonfirmasi bahwa delegasi AS telah meletakkan bendera-bendera China di meja negosiasi sebelum delegasi Rusia datang.

Sesaat sebelum perundingan dimulai pada Senin kemarin, Billingslea mengunggah foto di mana meja-meja dan kursi-kursi kosong dari pihak China dengan bendera-bendera mereka. 

Menurut pakar, pemerintahan Trump yang bersikeras agar China terlibat dalam perundingan tersebut membuat keraguan apakah itu merupakan langkah serius untuk mencapai kesepakatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com