Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Metode Pengeringan Buah Kopi, dari Full Wash hingga Wine

Kompas.com - 07/11/2023, 12:03 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buah kopi yang dipanen harus melalui proses cuci dan kering sebelum menjadi green bean yang kita kenal.

Metodenya tidak berpaku pada satu cara. Setidaknya, ada tiga metode mengolah buah kopi menjadi biji kopi bernilai.

"Kita bisa buat berbagai rasa dari satu kopi melalui pengeringan. Itu bedanya arabika dan robusta," kata Ayi Sutedja, petani Kopi Puntang, saat ditemui Kompas.com di Jakarta Coffee Week 2023, Jumat (3/11/2023).

Menurutnya, pengeringan kopi ini banyak digunakan untuk jenis arabika, sementara robusta terbatas.

Robusta memiliki rasa kopi yang kuat. Namun, karakternya tidak jauh berbeda walaupun ditanam di banyak daerah berbeda.

Simak empat dasar pengolahan kopi yang dijelaskan oleh Ayi berikut ini.

1. Pengeringan kopi natural

Cara mengolah buah kopi dengan metode natural termasuk yang paling mudah di antara semua metodenya.

Buah kopi yang sudah dipanen akan segera dicuci. Pencuciannya natural dan langsung dijemur di bawah sinar matahari.

"Metode natural itu pengolahan buah kopi paling tua di Indonesia yang sudah digunakan sejak zaman dulu," ujar Ayi.

Pencucian dan pengeringan natural menghasilkan aroma kopi fruitty.

Baca juga:

2. Metode honey untuk mengeringkan kopi 

Metode pengolahan kopi honey.Kompas.com/Krisda Tiofani Metode pengolahan kopi honey.

Sisa lendir buah kopi dibiarkan ikut terjemur saat diolah dengan metode honey.

Hasilnya, bagian luar buah tersebut akan mengkristal dan membentuk karamel serupa dengan warna madu.

"Warna coklat di biji kopinya itu karena ada proses karamelisasi dan nanti terasa ada manisnya,"

Menurut Ayi, kopi setidaknya mengandung gula sebanyak 15 persen dari keseluruhan kandungannya.

Sebab, kopi bersifat menyerap rasa. Karakter rasa dan aromanya dipengaruhi oleh lokasi pengeringan.

Hal 

3. Metode full wash

Bila ingin menikmati rasa kopi asli, Ayi menyarankan, sebaiknya pilih kopi yang diolah dengan metode full wash.

"Dicuci benar-benar sampai bersih sehingga rasanya original kopi," kata Ayi.

Pencucian buah kopi dalam metode ini dilakukan berkali-kali hingga warnanya lebih pucat daripada kopi yang diproses dengan metode lainnya.

4. Metode kopi wine

Ayi Sutedja, petani Kopi Puntang, saat ditemui Kompas.com di Jakarta Coffee Week 2023, Jumat (3112023). Kompas.com/Krisda Tiofani Ayi Sutedja, petani Kopi Puntang, saat ditemui Kompas.com di Jakarta Coffee Week 2023, Jumat (3112023).

Ayi mengaku bahwa pengolahan buah kopi dengan metode wine ini pertama kali dikenalkannya pada 2016.

Layaknya wine, buah kopi yang diproses dengan metode ini juga melalui fermentasi untuk meningkatkan rasanya.

Buah kopi akan dipendam dan difermentasi selama 15 hari, kemudian dijemur selama 25-30 hari.

"Kopi wine ini banyak digemari sekarang karena rasanya eksotis, mirip metode natural yang mengeluarkan rasa kopi fruitty," tutur Ayi.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com