Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Peluang Indonesia Jadi Produsen Kopi Terbesar di Dunia

Kompas.com - 27/07/2023, 17:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menempati posisi kedua lahan tanam kopi terbesar di dunia dan peringkat keempat jumlah produksi kopi terbesar di dunia.

Data tersebut disampaikan oleh Muhammad Rizal Ismail, Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Kementerian Pertanian Indonesia.

"Luas area penyebaran kopi Indonesia mencapai 1,2 juta hektar dengan produksi kurang lebih sebesar 786.000 ton per tahun," jelas Rizal dalam acara "Coffee Talk" di Food & Hotel Indonesia, Selasa (25/7/2023).

Kopi dikategorikan sebagai komoditas sosial karena hampir 98 persen diusahakan oleh perkebunan rakyat dan melibatkan 1,8 juta kepala keluarga.

Moelyono Soesilo, perwakilan Kapal Api, menyampaikan bahwa kopi termasuk komoditi yang strategis dan penting, baik di Indonesia maupun dunia.

Konsumsi kopi dunia justru bertumbuh sekitar 1-1,2 persen per tahun dengan jumlah 1,7-2,04 juta karung per tahun. Satu karung berkisar 60 kilogram.

Sayangnya, pertumbuhan konsumsi kopi tidak diikuti dengan peningkatan jumlah produksi di Indonesia.

"Kalau kita tidak sadar masalah ini, kopi di dunia juga akan kekurangan. Dari mana kopi dunia bisa disuplai? Itu bisa diambil oleh negara lain," jelas Moelyono.

Sebab, menurut data yang disampaikan Moelyono, produksi kopi di Indonesia cukup stagnan selama lima hingga enam tahun terakhir.

"Produksi kopi tidak meningkat, antara 11-12 juta per karung, sementara konsumsi kopi dalam negeri setiap tahun meningkat empat hingga enam persen per tahun," ujar Moelyono.

Produktivitas kopi Indonesia masih rendah. Jumlahnya masih kurang dari satu ton.

Sementara itu, negara penghasil kopi terbesar di dunia, seperti Brasil sudah mencapai empat hingga enam ton, sementara Vietnam, negara penghasil kopi terbesar kedua di dunia, produktivitas kopinya mencapai 3-3,5 ton.

Baca juga:

Produsen kopi terbesar di dunia

Alasan mengapa orang menambahkan krim ke dalam kopi.Unsplash/Mike Kenneally Alasan mengapa orang menambahkan krim ke dalam kopi.

Rendahnya produktivitas kopi Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, yakni pola pikir petani yang masih tradisional, lambatnya pengembangan bibit kopi unggulan, hingga kurangnya tenaga pendamping.

Belum lagi, kondisi cuaca tidak menentu karena adanya pemasan global dan infrastuktur yang kurang memadai di sejumlah daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com