KOMPAS.com - Starbucks memiliki ciri khas sebelum menyajikan kopi pada para pelanggannya.
Wisnu Putro, Manager Beverage & Whole Bean PT Sari Coffee Indonesia, menuturkan bahwa semua karyawan Starbucks selalu mengawali hari dengan mencicipi kopi sebelum bekerja.
"Benar-benar ritualnya Starbucks, kalau kami mau ada acara, selalu diawali dengan coffee tasting karena roots kita itu memang kopi," kata Wisnu saat ditemui Kompas.com usai acara peluncuran Starbucks X Blackpink di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).
Kopi sebanyak 3 oz akan disajikan panas maupun dingin, lalu dicicipi dengan empat langkah, seperti dijelaskan Wisnu berikut ini.
Baca juga:
Kopi tidak langsung diminum, melainkan dicium untuk mengetahui seperti apa aromanya. Tahap ini dikenal dengan sebutan smell.
"Kalau kopinya panas bakal lebih kuat aromanya," tutur Wisnu.
Aroma kopi yang didapat beragam. Kopi Starbucks Indonesia, menurut Wisnu, cenderung beraroma rempah.
Selanjutnya, kopi akan diseruput atau dihirup perlahan. Tahap ini bertujuan mengenali rasa kopi di lidah.
"Biar rongga mulutnya tidak rusak atau terbakar. Akhirnya jadi tidak bisa merasakan kopi, makanya dimasukkan bersama udara biar lebih rendah suhunya dan dapat dirasakan," kata Wisnu.
Kopi kemudian disebar ke seluruh bagian mulut untuk mengetahui rasa apa yang didapat dari seduhan ini.
Menurut Wisnu, tahap ini menjadi penting karena setiap sudut lidah memiliki fungsi pengecap rasa berbeda.
"Jadi kita sebar kopi ini ke seluruh penjuru lidah," kata Wisnu.
Tiba di akhir pencicipan kopi, tahap ini merupakan bagian mendeskripsikan rasa kopi secara mendetail.
"Setiap orang memiliki pengalaman konsumsi makanan dan minuman unik unik. 'Oh rasa kopinya lebih kacang' karena mungkin familiar dengan kacang, lebih gampang mengidentifikasi kacang," jelas Wisnu.
Baca juga: