Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2024, 12:36 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

SUMATERA UTARA, KOMPAS.com - Produksi kopi di dunia pada periode 2023/2024 meningkat sekitar 6,9 juta kantong dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan data terbaru dari laman resmi Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), jumlah produksi kopi dunia tahun 2023/2024 diperkirakan mencapai 171,4 juta kantong.

Baca juga:

Sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, pada 2023/2024 jumlah produksi kopi arabika dan robusta dari Indonesia diperkirakan mencapai 9,7 juta kantong.

 

Di Indonesia, daerah produsen kopi terbesar bisa ditemui di wilayah Pulau Sumatera, seperti di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Terlepas dari jumlah kopi yang diproduksi di Sumatera, nyatanya kopi dari tanah Sumatera punya keistimewaan yang tidak dijumpai di negara lain.

Lantas apa yang membuat kopi Sumatera istimewa?

Baca juga: Petani di Sumatera Utara Ini Sukses Hidupi Keluarga dari Kopi, Raup Rp 46 Juta Sekali Panen

Keistimewaan kopi Sumatera

Director Trade and Traffic Starbucks  Coffee Trading Company, Elliot Bentzen di Starbucks Farmer Support Center, Sumatera Utara, Sabtu (20/4/2024). Dokumentasi Farmer Support Centre Starbucks. Director Trade and Traffic Starbucks Coffee Trading Company, Elliot Bentzen di Starbucks Farmer Support Center, Sumatera Utara, Sabtu (20/4/2024).

Director Trade and Traffic Starbucks Coffee Trading Company, Elliot Bentzen, yang telah berkeliling dunia dan berkecimpung lebih dari 20 tahun di dunia kopi mengatakan, keistimewaan kopi Sumatera ada di proses yang dilalui setiap biji kopi.

"Ada sesuatu yang sangat unik pada kopi Sumatera yaitu sebuah proses pengolahan yang dikerjakan setiap langkahnya oleh tangan manusia," kata Elliot dalam kegiatan Starbucks Origins Media Experience di Sumatera Utara, Sabtu (20/4/2024).

Baca juga:

Ia menambahkan, setiap proses kecil yang dilalui oleh petani kopi di Sumatera membuat cara pandangan seseorang terhadap kopi menjadi lebih bermakna.

Lebih dari sekadar tanaman, kata Elliot, kopi Sumatera ditanam dan diolah oleh para petani kecil di pedesaan secara tradisional.

Mulai dari menanam bibit kopi di lahan milik keluarga, menjaga supaya pohon kopi bisa berbuah maksimal, sampai memilih dan memetik biji kopi terbaik satu per satu menggunakan tangan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com