Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Uraian Masakan Asli Indonesia pada Buku dan Prasasti Bahasa Sansekerta

Kompas.com - 15/11/2021, 21:33 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak masakan khas Nusantara dari berbagai provinsi yang disukai oleh masyarakat Indonesia.

Beberapa sajian Indonesia dikenal memiliki ciri khas tersendiri, seperti penggunaan bahan dan penyajiannya.

Namun, Chef Ragil Imam Wibowo mengatakan, tidak mudah untuk menemukan resep asli masakan Indonesia.

Menurut Ragil, beberapa catatan resep asli Indonesia ratusan hingga ribuan tahun lalu belum terdokumentasi dengan baik.

"Mencari resep asli ya ini sangat menarik karena memang mungkin Indonesia, orang-orang Indonesia, maksudnya ibu-ibu nih kurang mencatat resep yang biasanya dilakukan di dalam hariannya," kata Ragil dalam webinar "Pusaka Rasa Nusantara", Senin (15/11/2021).

Ragil mengatakan, kesulitan untuk menemukan resep masakan asli Indonesia bukan hanya karena terbatasnya sumber, melainkan perbedaan bahasa pada sumber resep.

"Kalau saya bilang, bahwa Indonesia ini pada awal berdiri, bukan Indonesianya tetapi kepulauan archipelagonya ini, nusantaranya ini, adalah dulu bahasanya bukan Indonesia seperti sekarang,"jelasnya.

Ia sudah menemukan beberapa sumber resep masakan asli Indonesia. Kebanyakan resep yang tertulis di prasasti menggunakan bahasa sansekerta.

"Nah dengan berbedanya bahasa dulu dan bahasa sekarang, saya merasa bahwa ini pasti ada missing link. Missing link ini yang menurut saya, gimana cara harus gimana caranya kita mempercepat proses ini," ujar Ragil.

Baca juga:

Coto makassarShutterstock Coto makassar

Temuan deskripsi tentang masakan Indonesia

Salah satu penjelasan tentang masakan asli Indonesia yang pernah ia temukan tertera dalam Serat Centhini. Serat Centhini adalah karya sastra yang berisi ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa.

Ragil mengatakan, Serat Centhini dibuat pada 1814 dan memuat uraian tentang masakan tempe atau tempe dalam bentuk sambal. Namun, Serat Centhini ditulis menggunakan bahasa sansekerta.

"Begitu dikasih Serat Centhini yaudah, bablas saya tidak bisa baca karena bahasanya bahasa sansekerta, tulisannya tulisan sansekerta, aduh ini gimana bacanya, ini harus dicari lagi orang-orang yang mengerti tentang bahasa sansekerta, baru dia bisa bercerita," papar Ragil.

Menurut Ragil, bahasa yang digunakan dalam tulisan zaman dahulu, cenderung berbentuk prosa atau puisi.

"Jadi menarik ya, selain menjadi seorang chef, saya juga harus mengerti tentang puisi prosa, dan juga lagu-lagu yang ada di prasasti tersebut," kata Ragil.

Selain Serat Centhini, Ragil juga menuturkan beberapa makanan asli Indonesia lainnya yang sempat ditulis, baik dalam prasasti atau dalam buku, sejak ribuan tahun silam.

"Kalau saya lihat itu yang paling tua ada di prasasti talang tuwo. Jadi sekitar 684 masehi, mereka di situ membicarakan bahwa makanan indonesia itu sebenarnya ada yang asli berupa sagu atau sorgum, jadi bukan berupa beras seperti yang saat ini," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com