KOMPAS.com - Gerai jamu tradisional bergaya modern, Acaraki membuka cabang baru di mal Grand Indonesia sejak Desember 2023. Lokasinya ada di lantai Lower Ground (LG) East Mall.
Acaraki di Grand Indonesia merupakan cabang kelima sejak Acaraki berdiri pada 2018. Sebelumnya, Acaraki telah membuka cabang di kawasan Kota Tua Jakarta, Landmark Pluit, Aeon Mall Tanjung Barat, dan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Baca juga: Bolehkah Minum Jamu Setiap Hari? Simak Kata Pengusaha Kedai Jamu Ini
"Hanya Acaraki cabang Grand Indonesia yang menyajikan makanan tradisional khas Indonesia," kata Marketing Manager Acaraki, Nadya Eka Putri saat ditemui di gerai Grand Indonesia, Rabu (24/4/2024).
Adapun beberapa makanan tradisional yang ditawarkan di Acaraki Grand Indonesia meliputi: Iga Garang Asem, Sop Buntut, Nasi Bebek Dewata, Nasi Iga Bakar Nyonya, dan Selada Penganten.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut penjelasan Nadya, gerai jamu tradisional Acaraki lahir dari ide sang pemilik, Jony Yuwono, yang ingin mengangkat eksistensi jamu di Indonesia.
Nama "Acaraki" sendiri terinspirasi dari prasasti kuno Madhawapura yang menyebut "acaraki" sebagai profesi peracik jamu.
Baca juga: Lebih Baik Minum Jamu Segar atau dalam Bentuk Pil?
Sementara kata "jamu" berasal dari frasa bahasa Jawa kuno "jampi oesada" yang berarti doa untuk kesehatan.
Maka dari itu, kata Nadya, Acaraki hadir dengan kombinasi antara pengetahuan dan keanekaragaman budaya.
Sehingga lahirlah Acaraki sebagai gerai jamu yang menyajikan jamu tradisional dengan cara kekinian.
Sebagaimana yang diketahui, jamu umumnya identik dengan minuman tradisional yang dikemas di dalam botol kaca dan dijajakan dengan cara digendong.
Kini, kata Nadya, Acaraki hadir mengolah rempah-rempah pilihan khas Indonesia menjadi minuman kesehatan menggunakan alat alat modern layaknya menyeduh kopi.
"Acaraki memperkenalkan dunia pada keberagaman dan manfaat kesehatan dari jamu," katanya
Baca juga: Benarkah Jamu Dapat Tingkatkan Imunitas Tubuh?
Menurut Nadya, jika kopi yang memiliki rasa pahit bisa dinikmati dan dipandang sebagai gaya hidup oleh masyarakat. Maka tidak menutup kemungkinan jamu juga bisa dipandang demikian.