Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Makan Nasi Terlalu Banyak dan Tidak Seimbang dengan Lauk

Kompas.com - 16/08/2021, 20:12 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nasi merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi, nasi harus dikonsumsi bersama lauk pauk, sayur, dan buah-buahan.

Namun, bagaimana jika nasi dimakan dalam jumlah banyak dan tidak seimbang dengan lauk pauk?

Baca juga: 4 Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Menurut Ahli Gizi

Gizi makanan harus seimbang

"Namanya bukan gizi seimbang lagi dong ya," kata Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum kepada Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Sumber karbohidrat meliputi nasi, jagung, sagu, ubi jalar, dan singkong merupakan jenis gula kompleks.

Gula yang berasal dari sumber karbohidrat tersebut aman untuk dikonsumsi selama tidak berlebih.

Baca juga: 3 Manfaat Umbi-umbian, Karbohidrat Kompleks Pengganti Beras

Ilustrasi nasi kotak berisi nasi putih, oseng sohun, sambal goreng kentang, daging, dan kerupuk. SHUTTERSTOCK/ Anjarsari laofiati putri Ilustrasi nasi kotak berisi nasi putih, oseng sohun, sambal goreng kentang, daging, dan kerupuk.

Tan mengatakan, ada beberapa akibat yang mungkin terjadi jika konsumsi nasi terlalu banyak dan tidak seimbang.

Makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang bisa menyebabkan ketagihan, kegemukan, dan kelebihan gula darah.

Selain itu, makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang juga bisa menyebabkan kolesterol jahat meningkat serta kemungkinan kanker meningkat akibat konsumsi gula dalam produk ultra proses.

Baca juga: Apa Itu Kuskus, Sumber Karbohidrat Bisa Jadi Pengganti Nasi?

"Prinsipnya karbohidrat memang menaikkan gula darah, yang jadi masalah kan gula darah ini mestinya diubah jd tenaga," tutur Tan.

Jika sudah makan nasi berlebih dan tidak seimbang, lalu hanya melakukan pergerakan sedikit, gula darah bisa jadi naik.

"Di masa pademi pun orang makan jalan terus tapi gerak terbatas, lebih banyak duduk dan kegiatan virtual, maka risiko diabetes dan penyakit metabolik menjadi-menjadi," tutup Tan.

Baca juga: 5 Makanan Pokok Pengganti Nasi dari Sulawesi Tenggara, Daerah Asal Apriyani Rahayu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com