KOMPAS.com - Beberapa daerah di Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Namun, ada juga yang mengonsumsi makanan pokok lain.
Ada empat sumber karbohidrat yang akrab bagi beberapa penduduk Indonesia dan sering dijadikan makanan pokok.
Keempat makanan tersebut adalah ubi jalar, singkong, sagu, dan jagung. Namun, apakah makanan pengganti nasi aman dikonsumsi anak-anak?
Baca juga:
Pangan lokal pengganti nasi aman dikonsumsi
Jika dilihat dari segi keamanan, Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum mengatakan bahwa makanan pengganti nasi dianggap aman.
"Kearifan pangan lokal selalu aman bagi penduduk setempat karena merupakan pangan tradisi turun menurun," ujar Tan kepada Kompas.com, Jumat (13/8/2021).
Namun, penting untuk mengetahui kebutuhan gizi yang diperlukan bagi anak-anak.
Tan menuturkan, anak-anak membutuhkan nutrisi yang komplet agar bisa bertumbuh dengan baik.
Untuk anak usia 6-23 bulan, makanan pokok seperti nasi dan umbi hanya memenuhi 35 persen kebutuhan gizi.
Jika ingin memenuhi kebutuhan gizi, anak usia 6-23 bulan membutuhkan 25 persen asupan sayur dan buah, 30 persen protein hewani, serta kacang-kacangan.
Sementara itu, balita atau usia 2-5 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi 35 persen lauk pauk berupa protein hewani dan nabati, 30 persen sayur dan buah, serta 35 persen makanan pokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram