Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Masak Empal Daging Anti Gagal, Empuk dan Bumbu Meresap

Kompas.com - 19/05/2021, 14:43 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam membuat empal daging susah-susah-gampang. Jika tak benar, kamu bisa saja mendapatkan empal daging yang alot atau mudah hancur.

Maka dari itu, ada beberapa tips yang bisa kamu perhatikan untuk menghasilkan empal daging anti gagal.

Tips dari para chef profesional berikut bisa membuat empal empuk, tidak berbau, dan tentu saja bumbunya meresap.

“Harus diperhatikan ya kualitas daging, proses pemasakan, waktu pemasakan,” kata Chef Aguk Prasetiyo dari Hotel Santika Cirebon ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Apa Bedanya Empal Gepuk, Gentong, dan Asem?

Berikut ini beberapa tips membuat empal anti gagal dari Aguk dan juga Executive Chef GH Universal Hotel Bandung Anton Kuswendi.

1. Pilih potongan daging yang tepat

Ilustrasi daging sengkelShutterstock/Mironov Vladimir Ilustrasi daging sengkel

Anton menyarankan untuk memilih daging yang masih segar. Kemudian, proses daging hingga bersih dan tidak berbau.

Anton menyampaikan cara untuk menghilangkan bau khas daging pada empal. Lakukan cara ini sebelum mulai proses memasak empal dengan bumbu dan rempah.

“Caranya siapkan air mendidih dan masukkan daging sapi yang sudah disiapkan selama lima menit. Buang air bekas rebusan, angkat daging, dan tiriskan,” terang Anton pada Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Untuk potongan daging yang cocok, Aguk menyarankan penggunaan bagian sengkel atau shank.

Daging bagian ini punya bagian otot dan urat yang agak keras, sehingga cocok untuk dimasak dengan metode lambat seperti empal.

“Bagian dagingnya menggunakan bagian kepala sapi atau kerbau atau iga agar tidak mudah hancur ketika dipotong,” ujar Anton.

Baca juga: 3 Cara Pilih Daging Sapi Saat Belanja, Hindari yang Berlendir

Ilustrasi dagingShutterstock/margouillat photo Ilustrasi daging

2. Potong daging dengan baik

Untuk memotong daging, baik Anton maupun Aguk menyarankan untuk memotongnya berlawanan dengan arah serat atau urat daging.

Cara tersebut dilakukan agar daging tidak keras ketika selesai dimasak.

Bentuk potongan yang cocok untuk empal bisa berbentuk dadu atau cube agar orang mudah memakannya.

Aguk menyarankan untuk memotong daging menjadi bentuk yang agak kecil terlebih dahulu sebelum dimasak menjadi empal.

“Jadi daging utuh dibikin kaldu, kalau daging sudah empuk, diangkat baru dipotong-potong. Nah itu ujungnya bakal hancur. Dia teksturnya bakal kering, enggak juicy lagi dagingnya,” papar Aguk.

Baca juga: Tips Potong Daging Empal agar Gampang Empuk dan Tidak Alot

3. Perhatikan kadar air

Empal asem. Dok. Shutterstock/Arief Adhari Empal asem.

Proses memasak empal adalah merebus daging secara perlahan dalam kuah berbumbu hingga kuahnya benar-benar mengental dan bumbu pun terserap oleh daging.

Aguk menyarankan untuk terus memperhatikan kadar air perebusan empal. Jika sudah tinggal sedikit tapi daging belum empuk, maka tambahkan lagi air ke dalamnya.

“Kalau sudah reduce, tambah air lagi sampai dia punya base air yang benar-benar kaldu itu keluar. Kita harus nunggu banget supaya air enggak kering,” jelas Aguk.

Baca juga: Resep Kaldu Sapi untuk Tambahan Rasa dan Gizi Aneka Masakan

4. Jangan terlalu lama dimasak

Jangan terlalu lama memasak daging agar daging tidak kehilangan sarinya dan tidak mudah hancur.

Biasanya empal bisa matang dalam waktu sekitar satu jam untuk daging potongan kecil dan porsi yang sedikit.

Sekitar dua hingga tiga jam jika kamu menggunakan daging potongan besar dan porsi yang agak banyak.

“Perhatikan waktu perebusan daging tersebut. Jangan sampai terlalu matang banget nanti hancur. Kalau terlalu cepat akan alot,” tambah Aguk.

Baca juga: Cara Masak Daging Sapi agar Tidak Alot dan Cepat Empuk

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com