Rokok tembakau selama ini dikaitkan dengan risiko impotensi yang tinggi, namun Omar mengatakan, rokok elektrik justru memiliki risiko yang lebih tinggi.
"Bagian yang mengejutkan adalah bahwa temuan itu konsisten dalam semua jenis evaluasi yang kami lakukan, bahkan ketika kami mengecualikan orang dengan kondisi jantung sebelumnya," terangnya.
Baca juga: Bahaya Racun Kodok Bufo Alvarius, Mike Tyson Konsumsi hingga Pernah Kecanduan
Omar menduga, hal itu disebabkan karena vape mengandung nikotin yang cukup tinggi atau komponen lain di dalam e-liquid yang berpotensi memengaruhi fungsi ereksi.
Sementara itu, Direktur Northwell Health Center for Tobacco Control di Great Neck, New York, Patricia Folan mengatakan, sulit untuk menentukan mana yang lebih baik antara rokok tembakau dengan rokok elektrik.
"Tidak jelas apakah rokok elektrik lebih aman atau lebih baik dari rokok tradisional," kata Patricia.
"Meskipun produsen rokok elektrik berpendapat bahwa produk tersebut aman dan efektif dalam membantu perokok rokok tradisional untuk berhenti, penelitian belum menunjukkan hal itu," lanjutnya.
Data juga menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat menyebabkan eksaserbasi asma, penyakit pernapasan yang serius, dan membahayakan kesehatan jantung.
(Penulis: Yefta Christopherus Asia Sanjaya | Editor: Lusia Kus Anna)
Sumber: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.