Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya dan Cara Mencegah Leptospirosis, Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan

Kompas.com - 13/11/2021, 07:35 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Musim hujan rentan dengan datangnya berbagai penyakit. Mulai dari flu, demam berdarah, hingga diare.

Selain ketiganya, satu penyakit musim hujan yang juga perlu diwaspadai adalah leptospirosis.

Dilansir Kompas.com dari laman Kementerian Kesehatan (1/11/2021), Leptospirosis adalah penyakit yang menular lewat kencing tikus.

Penyakit ini rentan diderita oleh orang-orang yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan banjir dan banyak genangan.

Baca juga: 4 Bahaya Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan

Karena itu penting untuk mewaspadai penyakit leptospirosis ini, mulai dari mengenali gejala-gejalanya, bahaya yang ditimbulkan, serta cara pencegahannya.

Waspada Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira. Alasan orang yang rentan terkena leptospirosis adalah mereka yang berada di wilayah banjir adalah karena bakteri ini dapat bertahan di dalam genangan air.

Dibawa bersama kencing tikus, leptospirosis bisa menular dan masuk ke tubuh melalui selaput lendir, seperti di mata dan hidung, serta lewat makanan yang tidak bersih.

Tak hanya itu, penyakit ini juga dapat masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka dan secara tak sengaja terpapar bakteri leptospira.

Selain mereka yang tinggal di kawasan banjir, leptospirosis juga bisa rentan menyerang orang-orang yang beraktivitas di sungai, danau, kubangan sawah tanpa alas kaki, serta kontak dengan hewan yang terinfeksi bakteri leptospira.

Gejala leptospirosis

Beberapa gejala leptospirosis yang sering dirasakan penderitanya antara lain sebagai berikut:

  • Badan menggigil kedinginan
  • Batuk
  • Diare
  • Sakit kepala tiba-tiba
  • Demam tinggi
  • Nyeri otot
  • Badan lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Mata merah, seperti saat iritasi

Baca juga: 7 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan, Flu hingga Leptospirosis

Gejala ini biasanya akan muncul dalam waktu dua minggu sejak terpapar penyakit leptospirosis.

Ketika tubuh sudah merasakan gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.

Ilustrasi. Ilustrasi.

Bahaya leptospirosis

Leptospirosis termasuk jenis penyakit yang butuh pertolongan cepat. Ketika tidak ditangani dan diobati secara tepat, komplikasi leptospirosis bisa berdampak fatal pada tubuh.

Beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan leptospirosis antara lain:

  • Merusak ginjal
  • Menyebabkan radang selaput otak dan sumsum tulang belakang atau meningitis
  • Memicu kegagalan liver atau hati
  • Menyebabkan gangguan pernapasan akut
  • Setelah penyakit bertambah parah, penderita leptospirosis bisa mengalami gejala nyeri betis, kulit dan bola mata yang putih menguning, kulit ruam, sesak napas, detak jantung tidak teratur, hingga meninggal dunia.

Baca juga: Mengenal Leptospirosis, Penyakit Langganan Pasca-Bencana Banjir

Cara mencegah leptospirosis

Hal yang harus dilakukan untuk mencegah penularan penyakit leptospirosis adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan, apalagi ketika Anda baru saja beraktivitas di genangan air yang kotor atau banjir.

Selain menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hal yang bisa mencegah penyakit ini antara lain, yakni:

  • Menyimpan makanan dan minuman dengan baik
  • Cuci tangan dan kaki secara teratur dengan sabun dan air mengalir
  • Gunakan sepatu karet dan sarung tangan karet jika terpaksa beraktivitas di tempat rawan, seperti kawasan banjir dan genangan, sungai atau danau atau kubangan sawah, atau kontak dengan hewan yang terinfeksi bakteri leptospira
  • Membasmi tikus di rumah, kantor, dan tempat yang biasanya digunakan untuk beraktivitas
  • Rutin membersihkan rumah, kantor, atau tempat yang biasanya digunakan untuk beraktivitas dengan desinfektan

(Sumber:Kompas.com/Mahardini Nur Afifah | Editor: Mahardini Nur Afifah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com