KOMPAS.com - Tikus yang sudah mati karena sedang perangkap tikus atau menyebarkan obat tikus di rumah, tak jarang bau bangkai tikus muncul dan mengganggu penghuni rumah.
Tempat bau tikus mati di dapur, plafon atau tempat-tempat tersembunyi yang tidak diketahui.
Bau bangkai tikus ini muncul akibat campuran bahan kimia yang diprediksi saat tubuh membusuk, termasuk sulfur dioksida dan metana.
Bau ini akan menghilang dengan sendirinya, tetapi membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Apalagi jika faktor kelembapan yang tinggi memengaruhi proses pembusukkannya dan membuat bau tak sedap tersebut merebak ke seluruh ruangan.
Pertama, tentunya Anda perlu menemukan bangkai tersembunyi tersebut. Anda bisa mendeteksinya lewat sumber bau.
Baca juga: Dijamin Ampuh, Begini Cara Hilangkan Bau Bangkai Tikus
Selain itu, Anda juga bisa mengetahuinya lewat kerumunan lalat, belatung atau serangga di titik-titik tertentu. Kedua, singkirkan dan kubur bangkai tikus.
Lalu buka ventilasi di rumah untuk menghilangkan bau yang mengganggu.
Setelah bangkai disingkirkan, Anda bisa membersihkan bekasnya menggunakan cairan pemutih dan disinfektan lainnya.
Sikat area bekas bangkai untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel. Namun, apabila bangkai tikus tadi terletak di area yang sulit dijangkau, Anda bisa membiarkannya.
Lalu oleskan area tersebut dengan bubuk kopi atau penghilang bau lainnya sambil menunggu bangkai mengering.
Untuk mempercepat pengeringan, pastikan ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak lembap. Terakhir adalah langkah preventif untuk mencegah tikus masuk ke rumah lagi.
Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami yang tidak disukai tikus, seperti peppermint atau formula gula. Opsi lainnya yakni dengan membuat perangkap tikus.
Baca juga: Bau Bangkai Tikus Mengganggu Anda? Hilangkan Lewat Cara Ini
Anda bisa memberinya umpan racun dan kemudian menguburnya ketika sudah terperangkap dan mati.
Sumber: Kompas.com (Penulis Aisyah Sekar Ayu Maharani | Editor Hilda B Alexander)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.