Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Kompas.com - 28/04/2024, 10:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Lantas Jeam Kelly Sroyer, menurutnya bisa bermain sebagai penyerang sebelah kiri melalui kemampuan menggiring bolanya dengan kecepatan yang baik.

Terpisah, pengamat sepak bola Gita Suwondo mengatakan hal senada dengan dipilihnya antara Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka untuk mengisi posisi Rafael Struick.

“Tapi STY kan sejauh ini lebih sering menurunkan Hokky Caraka,” ucap Gita saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Berharap bisa bermain tenang

Lebih lanjut, tingkat kepercayaan diri tiap pemain Skuad Garuda di Piala Asia U23 meningkat terus seiring kemenangan-kemenangan yang mereka dapatkan sebelumnya.

“Pasti tingkat kepercayaan Timnas Indonesia meningkat, dengan bermain tenang terutama di posisi belakang dan tengah dengan menguasai jalannya pertandingan di beberapa pertandingan sebelumnya,” tutur Gita.

Meski begitu, Timnas Indonesia tidak akan di atas angin meski bisa melaju hingga babak semifinal dengan mengalahkan tim-tim besar.

Menurut Gita, setiap pemain Timnas Indonesia punya pengalamannya masing-masing dan mereka tahu kualitas Uzbekistan seperti apa.

Terlebih, Indonesia mempunyai waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan stamina daripada Uzbekistan.

“Euforia (menang atas Korea Selatan) kan kelar setelah pertandingan selesai, paling satu hari. Dan ini ada jeda waktu tiga hari,” ungkapnya.

“Yang harus dilihat adalah kita waktu istirahatnya sehari lebih banyak dibandingkan Uzbekistan karena kita main lebih dulu saat perempat final. Jadi itu mungkin hal yang menguntungkan, meski tidak terlalu,” sambungnya.

Baca juga: Mengenal Klub Bola Deportivo Palestino, Didirikan Imigran Palestina yang Lari dari Perang

Berharap lebih mempertajam lini depan

Namun demikian, ia menilai masih ada titik lemah di Timnas Indonesia, yaitu terkadang memiliki penyelesaian kurang baik dalam menciptakan gol sehingga membuang peluang.

Gita menilai, saat ini lini depan sudah berkembang cukup baik ketika melawan Korea Selatan dengan merobek gawang lawan sebanyak dua kali.

“Mungkin kalau ada titik lemah kita (Timnas Indonesia), kadang-kadang kurang tajam di depan. Tapi kemarin lawan Korea Selatan, peluang pertama jadi gol, peluang ketiga jadi gol lagi,” tuturnya.

“Di fase knockout (gugur), setiap peluang ada harganya, jangan buang-buang peluang,” lanjutnya.

Menurut Gita, Skuad Garuda akan bermain dengan counter attack seperti laga-laga sebelumnya, yang membuat mereka berhasil menang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com