"Itu biasanya dia (gunung berapi) mengandung muatan listrik yang menghasilkan petir," kata Heruningtyas.
Saat Gunung Ruang meletus pada Rabu, Heruningtyas menyampaikan, erupsi dibarengi dengan hujan abu, pasir, dan air.
Hujan air terjadi beberapa jam setelah Gunung Ruang meletus, tepatnya pukul 02.00 Wita hingga pagi hari.
Baca juga: PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang
Heruningtyas menjelaskan, kemunculan petir vulkanik berada di area atau sekitar kolom erupsi.
Sehingga, petir vulkanik tidak merambat seperti petir yang terjadi karena faktor klimatologi.
Meski begitu, PVMBG tetap memberikan rekomendasi supaya dilakukan pengosongan pada radius aman.
"Adanya pengosongan pada radius aman itu salah satunya juga dari faktor yang bisa menjadi susulan, salah satunya adalah adanya petir yang terjadi ketika erupsi eksplosif di gunung api itu," pungkas Heruningtyas.
Baca juga: Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.