Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Alwi, Mudik dari Jakarta ke Temanggung Bermodal "Nebeng"

Kompas.com - 15/04/2024, 18:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Tiba-tiba, seorang pengendara motor menawarinya untuk ikut pergi bersama ke Karawang, Jawa Barat. Dia pun ikut menumpang.

Pengendara motor itu mengantarkannya sampai ke jalur Pantai Utara (Pantura). Dia kemudian melanjutkan perjalanan ke Indramayu dengan mobil pikap pengantar kuli hingga truk.

Saat berbuka puasa di warung pecel, Alwi melihat motor berpelat nomor AA yang menandakan wilayah Karesidenan Kedu, termasuk Temanggung. Dia pun meminta tumpangan sampai Cirebon.

Baca juga: Bukan di Pelabuhan Merak, Ini Kasus Kemacetan Saat Mudik Lebaran Terparah di Indonesia

Sempat ragu, pengendara motor itu pun akhirnya bersedia memberikan tumpangan. Awalnya, ia berniat menumpang sampai Semarang, Jawa Tengah.

Sayangnya, hujan turun di tengah perjalanan, sehingga keduanya berpisah di Indramayu, Jawa Barat. Alwi terpaksa kembali berjalan pukul 22.30 WIB.

Di tengah perjalan, dia sempat menumpang tidur Polsek Kedokan Bunder, Indramayu. Kepada petugas yang berjaga, dia menceritakan rencana perjalanannya itu.

"Lalu aku jelasin bahwa aku pengen cari pengalaman, bukan kehabisan uang," ujarnya.

Baca juga: Bikin Haru Warganet, Acara Bukber SMP Ini Undang Gerobak Nasi Goreng Milik Teman

Akhirnya tiba di Temanggung

Pada Minggu (8/4/2024) pagi, Alwi melanjutkan perjalanan dan tiba di Cirebon, Jawa Barat pada pukul 07.30 WIB.

Untuk ke Semarang, dia berusaha mencari tumpangan truk, tapi gagal. Kemudian, seorang pengemudi ojek online menawarinya tumpangan.

Dia sempat berpikir bahwa ojek itu akan meminta ongkos kepadanya, sehingga tawaran itu ditolak.

Namun, ojol itu tetap menawarkan tumpangan secara gratis naik motor dari Cirebon ke Tegal, Jawa Tengah.

Tiba di Brebes pada siang hari, Alwi kemudian menumpang truk yang akan berjalan ke Batang,  Jawa Tengah.

"Aku ambil ransel, pamit ke bapak baik hati itu. Enggak lupa aku kasih dia uang. Dia dengan keget menerimanya, karena dia tahunya aku enggak punya uang," jelas dia.

Baca juga: Cara agar Kampas Rem Tidak Mudah Terbakar Saat Mudik Lebaran

Ketika menaiki truk, dia lalu berbincang dengan sopir dan kernet truk. Ternyata, truk tersebut akan menuju ke Temanggung, kampung halamannya.

Mereka pun bersedia memberi tumpangan ke Temanggung usai mengetahui Alwi tinggal di Parakan, Temanggung.

"Kejadian ini membuat aku percaya kalau Tuhan bergerak melalui caranya yang misterius," ungkap dia.

Dia akhirnya tiba di Parakan pada pukul 16.00 WIB. Namun, masih ada jarak 5 km sampai rumahnya.

Meski bisa kembali menumpang, dia memilih jalan kaki dan tiba di rumah pada pukul 17.00 WIB. 

"Perjalanan ini mengajarkanku kalau setiap kejadian yang baik atau yang buruk adalah sebuah desain alam semesta yang sudah tertiskan di atas sana," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com