KOMPAS.com - Kampas rem mobil yang terbakar saat mudik Lebaran tidak hanya menimbulkan bau tak sedap, tapi juga bisa menimbulkan bahaya.
Oleh karena itu perlu pengecekan sebelum berangkat dan memperhatikan penggunaanya, terutama apabila terkendala macet.
Lalu, apa yang menyebabkan kampas rem terbakar dan bagaimana cara mengatasinya?
Baca juga: KA Sancaka Yogyakarta-Surabaya Macet di Sragen, KAI Ungkap Ada Masalah Rem
Ahli otomotif dan dosen teknik mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jayan Sentanuhady mengatakan, kampas rem yang terbakar terjadi apabila gesekan antara metal dan kampas rem terjadi secara terus menerus.
Kondisi ini lama kelamaan akan menimbulkan panas tinggi yang mengkompensasi perubahan gaya kinetik menjadi panas.
Sementara itu, panas yang dibangkitkan akibat gaya gesek sebanding dengan beban, kecepatan, dan durasi pengereman pada mobil.
“Jadi kampas rem yang terbakar terjadi karena temperatur tinggi. Kondisi ini adalah hasil kombinasi dari durasi pengereman yang lama, beban kendaraan yang berat, dan kecepatan tinggi,” ungkap Jayan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/4/2024).
Di sisi lain, hampir semua kampas rem, bila dalam kondisi panas akan kehilangan gaya gesek atau daya cengkeramnya.
Karena kehilangan gaya cengkram, pengemudi akan menginjak rem lebih dalam. Padahal, panas yang dibangkitkan juga menjadi lebih tinggi dan membuat kampas rem semakin panas.
Akibatnya, kampas rem akan terbakar dengan ciri bau gosong dan keluarnya asap, bahkan sampai ada yang mengeluarkan api.
Baca juga: Viral, Video Modus Rem Berasap di Puncak Bogor, Ini Kata Polisi
Apabila pemudik mengalami hal ini, Jayan menyarankan untuk sebisa mungkin mengurangi beban yang ada pada kendaraan.
Namun, apabila hal tersebut tidak mungkin dilakukan, maka ia menyarankan kepada pemudik untuk tidak mengemudikan mobil dalam kecepatan terlalu tinggi.
Selain itu, pemudik juga disarankan untuk menghindari durasi pengereman yang terlalu lama agar kampas rem tidak mudah terbakar.
Lalu, ketika keluar asap dan bau gosong dari kampas rem, pemudik disarankan berhenti terlebih dahulu selama 30-60 menit untuk mendinginkan rem.
“Apabila kampas rem sudah terbakar di semua sisi, disarankan untuk mengganti kampas rem baru rekomendasi pabrikan,” ungkap Jayan.
Menurut Jayan, ketika kampas rem akan diganti, ia menyarankan agar menggunakan kampas rem yang bagus dan rekomendasi dari pabrikan.
Jayan juga menyarankan untuk tidak menggunakan kampas rem abal-abal atau palsu dari produsen yang tidak jelas.
Jayan berpendapat, kampas rem yang seperti ini akan lebih mudah terbakar dan dapat membahayakan keselamatan.
Baca juga: Ini Kesalahan Sopir yang Kerap Dilakukan Saat Melalui Jalan Menurun hingga Sebabkan Rem Blong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.