KOMPAS.com - Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel menggunakan drone dan rudal balistik pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Serangan langsung Iran ke wilayah Israel ini menjadi yang pertama, meskipun keduanya bermusuhan selama beberapa dekade sejak 1979.
Ini merupakan respons atas serangan Israel yang menyasar kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Faktanya, sebelum bermusuhan, Iran dan Israel pernah menjalin hubungan kerja sama yang erat dalam berbagai bidang.
Lantas, bagaimana sejarah hubungan Iran dan Israel?
Baca juga: Kenapa Iran Menyerang Israel? Berikut Alasannya
Iran menjalin hubungan diplomasi yang baik dengan Israel di bawah kekuasaan Keluarga Pahlavi yang memerintah dari 1925 hingga digulingkan pada Revolusi 1979.
Saat itu, Iran menjadi salah satu negara dari 11 anggota komite khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk merancang solusi bagi Palestina, usai Inggris berhenti menguasai negara tersebut.
Iran menentang rencana pembagian tanah Palestina dengan Israel, karena khawatir akan meningkatkan kekerasan pada generasi mendatang.
“Iran, bersama India dan Yugoslavia mengajukan rencana alternatif, solusi federatif yaitu mempertahankan Palestina sebagai satu negara dengan satu parlemen tetapi dibagi menjadi wilayah Arab dan Yahudi,” kata sejarawan Oxford University, Eirik Kvindesland, diberitakan Al Jazeera.
“Itu adalah kompromi Iran untuk mencoba menjaga hubungan positif dengan negara-negara Barat yang pro-Zionis dan gerakan Zionis itu sendiri, dan juga dengan negara-negara tetangga Arab dan Muslim," lanjutnya.
Di bawah pemerintahan Raja Shah Mohammad Reza Pahlavi, Iran kemudian menjadi negara mayoritas Muslim kedua yang mengakui Israel sebagai negara setelah berdiri pada 1948, setelah Turkiye.
Selain itu, Israel kemudian menjalin hubungan dengan negara-negara non-Arab, termasuk menjalin hubungan kerja sama militer dan keamanan dengan Iran.
Baca juga: Respons Pemimpin Dunia atas Serangan Iran ke Wilayah Israel
Tindakan tersebut membuat pasukan gerilyawan yang menentang Shah menjalin hubungan dengan Yordania, Lebanon, dan Palestina untuk melawan sang raja.
Hubungan Iran dan Israel hampir berubah ketika Mohammad Mosaddegh menjadi perdana menteri Iran pada 1951.