Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Alwi, Mudik dari Jakarta ke Temanggung Bermodal "Nebeng"

Kompas.com - 15/04/2024, 18:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pemudik bernama Alwi Johan Yogatama menceritakan pengalaman mudiknya menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Temanggung, Jawa Tengah secara gratis.

Bukan ikut mudik gratis, dia mengaku menumpang kendaraan lain guna bisa sampai di kampung halamannya.

Perjalanan mudik dengan menebeng itu dilaluinya selama dua hari satu malam, dari Sabtu (6/4/2024) sampai Minggu (7/4/2024).

Dia pun membagikan pengalamannya melalui akun TikTok pribadinya @alwijo.bless pada Selasa (9/4/2024).

"2 hari 1 malam, sampai rumah masih hidup," tulis dia dalam videonya.

Berikut kisahnya...

Baca juga: Kala Sopir Bus Ajak Penumpangnya Rayakan Lebaran di Rumah Sang Mertua...


Awal niat mudik dengan menebeng

Alwi menceritakan, ide mudik dengan cara menebeng ini muncul ketika membaca novel Into The Wild karya Jon Krakauer.

Buku itu menceritakan tokoh bernama Chris McCandless hidup tanpa ponsel, hewan peliharaan, dan rokok. Meski demikian, hidupnya terasa bebas.

Terinspirasi dari buku itu, Alwi lantas memutuskan untuk melawan rasa takut dengan merencanakan mudik dari Jakarta ke Temanggung dengan cara menebeng.

"Pada 6 April 2024, aku kabarin rencana ini sama temen dan aku dikatain gila," katanya kepada Kompas.com, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Sejarah Mudik, Sudah Ada sejak Zaman Majapahit, Populer Saat Lebaran

Dia lantas memulai perjalanan mudik Jakarta-Temanggung sejauh 470 kilometer pada Sabtu (7/4/2024).

Dia berjalan kaki dari Kelurahan Bungur, Senen, Jakarta Pusat pada pukul 06.50 WIB dan tiba di Bekasi Timur pukul 08.00 WIB.

Dalam perjalanannya, Alwi beberapa kali menebeng motor dan pikap yang melintas.

"Naik pikap belanjaan pasar, tersesat, jalan lagi. Lalu di sebuah pasar, aku naik pikap pengangkut sapi, jadi satu sama rumput dan tai," katanya.

Baca juga: Cerita Komplotan Money Heist Bagi-bagi Sahur di Bandung

Sempat putus asa

Pada siang harinya, Alwijo tiba di Cikarang, Jawa Barat. Namun, dia mulai merasa putus asa dan sempat berpikir akan kembali ke Bekasi, jika tidak mendapatkan tebengan.

Tiba-tiba, seorang pengendara motor menawarinya untuk ikut pergi bersama ke Karawang, Jawa Barat. Dia pun ikut menumpang.

Pengendara motor itu mengantarkannya sampai ke jalur Pantai Utara (Pantura). Dia kemudian melanjutkan perjalanan ke Indramayu dengan mobil pikap pengantar kuli hingga truk.

Saat berbuka puasa di warung pecel, Alwi melihat motor berpelat nomor AA yang menandakan wilayah Karesidenan Kedu, termasuk Temanggung. Dia pun meminta tumpangan sampai Cirebon.

Baca juga: Bukan di Pelabuhan Merak, Ini Kasus Kemacetan Saat Mudik Lebaran Terparah di Indonesia

Sempat ragu, pengendara motor itu pun akhirnya bersedia memberikan tumpangan. Awalnya, ia berniat menumpang sampai Semarang, Jawa Tengah.

Sayangnya, hujan turun di tengah perjalanan, sehingga keduanya berpisah di Indramayu, Jawa Barat. Alwi terpaksa kembali berjalan pukul 22.30 WIB.

Di tengah perjalan, dia sempat menumpang tidur Polsek Kedokan Bunder, Indramayu. Kepada petugas yang berjaga, dia menceritakan rencana perjalanannya itu.

"Lalu aku jelasin bahwa aku pengen cari pengalaman, bukan kehabisan uang," ujarnya.

Baca juga: Bikin Haru Warganet, Acara Bukber SMP Ini Undang Gerobak Nasi Goreng Milik Teman

Akhirnya tiba di Temanggung

Pada Minggu (8/4/2024) pagi, Alwi melanjutkan perjalanan dan tiba di Cirebon, Jawa Barat pada pukul 07.30 WIB.

Untuk ke Semarang, dia berusaha mencari tumpangan truk, tapi gagal. Kemudian, seorang pengemudi ojek online menawarinya tumpangan.

Dia sempat berpikir bahwa ojek itu akan meminta ongkos kepadanya, sehingga tawaran itu ditolak.

Namun, ojol itu tetap menawarkan tumpangan secara gratis naik motor dari Cirebon ke Tegal, Jawa Tengah.

Tiba di Brebes pada siang hari, Alwi kemudian menumpang truk yang akan berjalan ke Batang,  Jawa Tengah.

"Aku ambil ransel, pamit ke bapak baik hati itu. Enggak lupa aku kasih dia uang. Dia dengan keget menerimanya, karena dia tahunya aku enggak punya uang," jelas dia.

Baca juga: Cara agar Kampas Rem Tidak Mudah Terbakar Saat Mudik Lebaran

Ketika menaiki truk, dia lalu berbincang dengan sopir dan kernet truk. Ternyata, truk tersebut akan menuju ke Temanggung, kampung halamannya.

Mereka pun bersedia memberi tumpangan ke Temanggung usai mengetahui Alwi tinggal di Parakan, Temanggung.

"Kejadian ini membuat aku percaya kalau Tuhan bergerak melalui caranya yang misterius," ungkap dia.

Dia akhirnya tiba di Parakan pada pukul 16.00 WIB. Namun, masih ada jarak 5 km sampai rumahnya.

Meski bisa kembali menumpang, dia memilih jalan kaki dan tiba di rumah pada pukul 17.00 WIB. 

"Perjalanan ini mengajarkanku kalau setiap kejadian yang baik atau yang buruk adalah sebuah desain alam semesta yang sudah tertiskan di atas sana," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com