Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengandung Gula Alami, Apakah Jagung Aman bagi Penderita Diabetes?

Kompas.com - 09/04/2024, 07:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Sama seperti semua biji-bijian sereal, jagung utamanya terdiri dari karbohidrat, dengan pati adalah karbohidrat utamanya.

Jagung juga menyediakan sedikit gula, sekitar 1-3 persen. Jagung manis merupakan varietas dengan kandungan gula lebih tinggi, yaitu 18 persen dari berat kering. Sebagian besar gulanya adalah sukrosa.

Diabetes adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika gula darah terlalu tinggi dan berisiko menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lain.

Baca juga: Manfaat Mengonsumsi Jagung untuk Kesehatan Usus dan Pencernaan


Lantas, jika jagung mengandung gula alami, apakah aman jika dikonsumsi oleh penderita diabetes?

Jagung dan gula darah

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kandungan gula alami dalam jagung memberi rasa manis pada biji jagung yang Anda makan.

Meskipun terdapat gula pada varietas jagung manis, ia bukanlah makanan dengan glikemik tinggi, peringkatnya rendah hingga sedang pada indeks glikemik (GI).

GI adalah ukuran seberapa cepat karbohidrat dicerna. Makanan dengan peringkat tinggi pada indeks ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat.

Bagaimana makanan mempengaruhi glukosa darah (gula darah) ditunjukkan oleh indeks glikemik. Ukuran ini didasarkan pada skala 0-100, dengan 100 adalah glukosa murni.

Baca juga: 5 Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Penderita Diabetes

Makanan dengan indeks glikemik tinggi memiliki skor 70 atau lebih, ini dapat meningkatkan kadar gula darah Anda.

Makanan dengan GI 56 hingga 69 merupakan makanan glikemik sedang, dan makanan rendah glisemik mendapat skor kurang dari 55. Jagung memiliki skor GI 52.

Profil jagung yang rendah gula, tinggi serat, dan karbohidrat kompleks menempatkannya pada indeks glikemik yang rendah.

Jadi meski mengandung gula alami, namun kandungannya tergolong rendah berdasarkan indeks glikemiknya.

Baca juga: 8 Manfaat Jalan Kaki untuk Menurunkan Gula Darah Menurut Ahli

Amankah jagung dikonsumsi penderita diabetes?

Amankah mengonsumsi jagung untuk penderita diabetes?iStockphoto/Valeriy_G Amankah mengonsumsi jagung untuk penderita diabetes?

Anda boleh makan jagung jika menderita diabetes. Jagung merupakan sumber energi, vitamin, mineral, dan serat, serta rendah natrium dan lemak, menurut Healthline.

Jika Anda menderita diabetes, fokus Anda adalah pada makanan rendah GI. Sebab, makanan dengan GI tinggi dapat melepaskan glukosa dengan cepat.

Makanan rendah glisemik cenderung melepaskan glukosa secara perlahan dan terus-menerus, sehingga berguna untuk menjaga gula darah tetap terkendali.

Baca juga: Potensi Manfaat Mengonsumsi Jagung untuk Kesehatan Mata

Menurut penelitian, konsumsi tinggi flavonoid seperti yang ditemukan pada jagung, mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk diabetes.

Studi ini juga menunjukkan asupan pati resisten dalam jumlah sedang (sekitar 10 gram per hari) dari jagung dapat mengurangi respons glukosa dan insulin.

Konsumsi jagung utuh secara teratur meningkatkan kesehatan pencernaan dan dapat menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan obesitas.

Baca juga: Potensi Khasiat Daun Pandan untuk Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa bioaktif jagung yang berkaitan dengan kesehatan.

Jadi, meski mengandung gula alami, mengonsumsi jagung dalam jumlah cukup tergolong aman bagi penderita diabetes.

Karena tidak semua penderita diabetes bereaksi dengan cara yang sama terhadap makanan tertentu, penting untuk memahami bagaimana tingkat karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan glukosa darah dan berdampak pada cara Anda mengelola diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com