Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Angin Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah, Penderita Diabetes Perlu Waspada

Kompas.com - 11/02/2024, 21:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lonjakan kadar gula darah tidak hanya terjadi setelah mengonsumsi makanan manis, kaya karbohidrat, atau jenis makanan pemicu lainnya.

Saat merasa tidak enak badan atau masuk angin, kadar glukosa dalam darah juga berpotensi tidak stabil, kondisi yang amat dihindari penderita prediabetes dan diabetes.

Masuk angin biasa ditandai dengan gejala awal saat terkena flu, seperti tubuh lelah, demam, pegal-pegal, dan hidung berair.

Kondisi ini juga kerap diiringi sakit tenggorokan, keringat dingin, batuk, sakit kepala, muntah, dan diare.

Gejala dapat muncul secara tiba-tiba saat tubuh terinfeksi virus mirip flu pada tahap awal virus masuk ke dalam tubuh, tetapi belum berkembang menjadi influenza.

Baca juga: Puasa Intermiten untuk Penderita Diabetes, Bantu Turunkan atau Justru Naikkan Gula Darah?


Masuk angin picu kenaikan gula darah

Organisasi medis internasional Endocrine Society melaporkan, tubuh yang sakit akan melepaskan hormon tertentu untuk membantu melawan infeksi.

Misalnya, hormon stres seperti kortisol dan epinefrin akan dilepaskan untuk memenuhi kebutuhan energi tambahan.

Padahal, pelepasan hormon tersebut akan menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat.

Di sisi lain, hormon stres tambahan juga mengurangi produksi insulin, hormon yang bertanggung jawab memindahkan glukosa dari dalam darah ke sel tubuh.

Tanpa insulin yang cukup, glukosa atau gula akan bertahan dalam aliran darah lebih lama, sehingga kadar gula darah pun meningkat.

Pada orang tanpa diabetes, kondisi ini umumnya bukanlah suatu masalah yang perlu dikhawatirkan.

Sayangnya, kondisi serupa dapat memicu masalah kesehatan seperti hiperglikemia atau gula darah tinggi pada penderita diabetes.

Baca juga: 5 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes, Apa Saja?

Waspadai komplikasi diabetes saat sakit

Ilustrasi gula darah tinggi. Kenaikan gula darah selama masuk angin atau infeksi dapat lebih berbahaya karena tubuh sebelumnya sudah sulit menjaga gula tetap terkendali.FREEPIK/XB100 Ilustrasi gula darah tinggi. Kenaikan gula darah selama masuk angin atau infeksi dapat lebih berbahaya karena tubuh sebelumnya sudah sulit menjaga gula tetap terkendali.

Dikutip dari Eating Well, kenaikan gula darah selama masuk angin atau infeksi dapat lebih berbahaya karena tubuh sebelumnya sudah sulit menjaga gula tetap terkendali.

Ditambah lagi, gaya hidup umumnya akan ikut berubah saat sakit. Pada masa ini, orang lebih cenderung melewatkan makan dan berolahraga, sehingga berdampak pada pengelolaan gula darah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com