Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Total Disebut Membuat Hewan Gelisah, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 08/04/2024, 15:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Efek gerhana Matahari disebut juga berdampak pada perilaku hewan.

Hal ini berdasarkan pada penelitian di Amerika Serikat pada 2017 yang menemukan, sejumlah hewan akan mengalami perubahan perilaku saat gerhana Matahari terjadi.

Penelitian itu dilakukan ketika gerhana menghalangi sinar Matahari selama 2 menit 42 detik di kebun binatang Carolina Selatan.

Ilmuwan yang terlibat di penelitian tersebut, Adam Hartstone mengungkapkan, jerapah berlari kencang saat gerhana Matahari terjadi, lebah berhenti berdengung, dan kura-kura raksasa Galapagos yang biasanya tidak banyak bergerak secara spontan kawin selama puncak gerhana Matahari total terjadi.

"Biasanya merupakan hewan yang cukup santai," kata Hartstone, dilansir dari BBC.

Lantas, apa penyebab munculnya perasaan gelisah pada hewan saat gerhana Matahari total?

Baca juga: Gerhana Matahari Total 8 April Diklaim Tidak Akan Muncul Lagi Selama 375 Tahun, Ini Kata Ahli

Alasan hewan merasa gelisah saat gerhana Matahari total

Kendatai demikian, tidak semua hewan merasa gelisah ketika fenomena astronomi gerhana Matahari total terjadi.

Ilmuwan mengkategorikan perilaku hewan pada saat gerhana Matahari terjadi ke dalam empat golongan, yaitu hewan yang berperilaku normal, hewan yang melakukan rutinitas malam, hewan yang merasa gelisah, dan hewan yang menunjukkan perilaku baru.

Hewan yang sama sekali tidak menunjukkan gelagat aneh ketika gerhana Matahari total terjadi adalah beruang grizzly. Sementara hewan nokturnal yang beraktivitas pada malam hari akan menunjukkan perilaku kebingungan ketika gerhana terjadi.

"Pada siang hari, katak bermulut kuning kecoklatan berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat seperti tunggul pohon yang membusuk," kata Hartstone.

Adapun hewan yang terlihat gelisah saat gerhana Matahari terjadi adalah jerapah. Hewan yang cukup santai ini mulai berlari kencang saat hari mulai gelap ketika gerhana terjadi.

Baca juga: Gerhana Matahari 8 April 2024 Tak Terlihat di Indonesia, Apakah Dianjurkan Shalat Kusuf?

Menurut ahli ekologi perilaku di Universitas Lund di Swedia, Cecilia Nilsson, hewan yang menunjukkan perilaku gelisah saat gerhana Matahari terjadi umumnya mengandalkan jam biologis 24 jam atau dikenal dengan ritme sirkadian.

Mereka memiliki perilaku harian yang tetap, seperti kapan waktu tidur, mencari makan, dan berburu.

Belum diketahui bagaimana gerhana Matahari mengganggu rutinitas para hewan itu karena peristiwa kosmik merupakan fenomena langka yang terjadi di tempat tertentu.

Namun, Nilsson mengatakan bahwa perubahan perilaku hewan itu disebabkan cahaya Matahari yang tiba-tiba menghilang untuk sementara waktu.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com