KOMPAS.com - Efek gerhana Matahari disebut juga berdampak pada perilaku hewan.
Hal ini berdasarkan pada penelitian di Amerika Serikat pada 2017 yang menemukan, sejumlah hewan akan mengalami perubahan perilaku saat gerhana Matahari terjadi.
Penelitian itu dilakukan ketika gerhana menghalangi sinar Matahari selama 2 menit 42 detik di kebun binatang Carolina Selatan.
Ilmuwan yang terlibat di penelitian tersebut, Adam Hartstone mengungkapkan, jerapah berlari kencang saat gerhana Matahari terjadi, lebah berhenti berdengung, dan kura-kura raksasa Galapagos yang biasanya tidak banyak bergerak secara spontan kawin selama puncak gerhana Matahari total terjadi.
"Biasanya merupakan hewan yang cukup santai," kata Hartstone, dilansir dari BBC.
Lantas, apa penyebab munculnya perasaan gelisah pada hewan saat gerhana Matahari total?
Baca juga: Gerhana Matahari Total 8 April Diklaim Tidak Akan Muncul Lagi Selama 375 Tahun, Ini Kata Ahli
Kendatai demikian, tidak semua hewan merasa gelisah ketika fenomena astronomi gerhana Matahari total terjadi.
Ilmuwan mengkategorikan perilaku hewan pada saat gerhana Matahari terjadi ke dalam empat golongan, yaitu hewan yang berperilaku normal, hewan yang melakukan rutinitas malam, hewan yang merasa gelisah, dan hewan yang menunjukkan perilaku baru.
Hewan yang sama sekali tidak menunjukkan gelagat aneh ketika gerhana Matahari total terjadi adalah beruang grizzly. Sementara hewan nokturnal yang beraktivitas pada malam hari akan menunjukkan perilaku kebingungan ketika gerhana terjadi.
"Pada siang hari, katak bermulut kuning kecoklatan berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat seperti tunggul pohon yang membusuk," kata Hartstone.
Adapun hewan yang terlihat gelisah saat gerhana Matahari terjadi adalah jerapah. Hewan yang cukup santai ini mulai berlari kencang saat hari mulai gelap ketika gerhana terjadi.
Baca juga: Gerhana Matahari 8 April 2024 Tak Terlihat di Indonesia, Apakah Dianjurkan Shalat Kusuf?
Menurut ahli ekologi perilaku di Universitas Lund di Swedia, Cecilia Nilsson, hewan yang menunjukkan perilaku gelisah saat gerhana Matahari terjadi umumnya mengandalkan jam biologis 24 jam atau dikenal dengan ritme sirkadian.
Mereka memiliki perilaku harian yang tetap, seperti kapan waktu tidur, mencari makan, dan berburu.
Belum diketahui bagaimana gerhana Matahari mengganggu rutinitas para hewan itu karena peristiwa kosmik merupakan fenomena langka yang terjadi di tempat tertentu.
Namun, Nilsson mengatakan bahwa perubahan perilaku hewan itu disebabkan cahaya Matahari yang tiba-tiba menghilang untuk sementara waktu.