Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Manfaat Jalan Kaki untuk Menurunkan Gula Darah Menurut Ahli

Kompas.com - 26/02/2024, 08:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan kaki terbukti secara ilmiah bermanfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya menurunkan gula darah.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Sports Medicine 2022 menunjukkan, jalan kaki selama 2-5 menit pada 60-90 menit setelah makan dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Sementara itu, American College of Sports Medicine dan American Diabetes Association menyebutkan, jalan kaki selama 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu mampu mencegah munculnya penyakit diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh karena resistensi insulin.

Lantas, apa saja manfaat jalan kaki untuk menurunkan gula darah?

Baca juga: Berapa Kecepatan Jalan Kaki di Treadmill untuk Menurunkan Berat Badan?

Manfaat jalan kaki untuk menurunkan gula darah

Dokter spesialis Diabetologi dan Endokrinologi Dr Girish Parmar merekomendasikan jalan kaki bagi pasien yang mengalami diabetes, terutama diabetes tipe 2.

Dilansir dari Healthshots, berikut manfaat jalan kaki untuk menurunkan gula darah:

1. Mengendalikan lonjakan gula darah

Jalan kaki secara teratur mampu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

Hal ini memungkinkan sel menggunakan glukosa secara efektif. Hal ini mengurangi kebutuhan produksi insulin berlebih dan membantu mengelola diabetes.

2. Menjaga berat badan

Jalan kaki mampu menurunkan lonjakan gula darah dalam tubuh dengan membantu menurunkan berat badan dan mengurangi kelebihan lemak tubuh.

Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan kontrol gula darah dan menurunkan risiko komplikasi yang terkait dengan obesitas pada diabetes.

Baca juga: 4 Alasan Jalan Kaki Bisa Meningkatkan Kinerja Otak

3. Meningkatkan sensitivitas insulin

Para ahli berpendapat, jalan kaki secara konsisten meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel.

Akibatnya, khasiat tersebut dapat meningkatkan pengelolaan diabetes.

4. Meningkatkan kesehatan jantung

Segala bentuk aktivitas fisik meningkatkan kesehatan jantung dan juga memiliki banyak manfaat lain baik bagi tubuh mental maupun fisik. Begitu juga dengan jalan kaki.

Jalan kaki membantu menurunkan tekanan darah sehingga meningkatkan kesehatan jantung dengan meningkatkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

5. Meningkatkan sirkulasi

Jalan kaki merangsang aliran darah dan meningkatkan sirkulasi yang sangat penting bagi penderita diabetes.

Sebab, mereka mungkin mengalami penurunan sirkulasi akibat penyakit tersebut.

Baca juga: Berapa Lama Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

6. Mengurangi stres

Berjalan kaki dapat membantu mengurangi stres dengan melepaskan endorfin, membantu menjaga suasana hati tetap stabil, dan berpotensi menurunkan kadar kortisol, yang dapat memengaruhi kadar gula darah.

7. Meningkatkan energi

Penderita penyakit seperti diabetes dapat mengalami penurunan energi sehingga membuat mereka merasa lelah sepanjang waktu.

Fluktuasi kadar gula darah juga berdampak buruk pada energi tubuh.

Namun, hal itu bisa diatasi dengan jalan kaki karena aktivitas tersebut mampu meningkatkan tingkat energi secara keseluruhan dan melawan kelelahan yang sering dikaitkan dengan diabetes.

8. Fleksibilitas dan kekuatan sendi

Jalan kaki mendukung kesehatan sendi dengan meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan yang bermanfaat bagi penderita diabetes yang mungkin rentan terhadap masalah sendi.

Baca juga: 4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki 20.000 Langkah per Hari

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com